Berita

MK/net

Hukum

Ada Berkas Gugatan Hilang, MK Makin Sulit Kembalikan Kepercayaan Publik

SENIN, 20 MARET 2017 | 16:34 WIB | LAPORAN:

Dugaan hilangnya berkas sengketa Pilkada Kabupaten Dogiyai, Papua, yang tengah diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) harus segera diusut tuntas.

Hal itu disampaikan Pengamat Hukum Pidana asal Universitas Al-Azhar Suparji Ahmad saat berbincang dengan redaksi beberapa saat lalu, Senin (20/3)

"kalau beneran hilang ini pelanggaran amat sangat berat. Oleh karena itu harus MK harus segera mengusut tuntas bagaimana itu bisa hilang dan siapa pelakunya,"kata Suparji


Kejadian ini menurut Suparji menjadi amat serius karena akan memunculkan instabilitas lokal dan akan jadi preseden buruk bagi kelembagaan. Jika melihat kasus ini Suparji pun mengatakan MK akan semakin sulit mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Belum lagi kasus hakim MK Patrialis Akbar selesai, kredibilitas MK hilang lagi karena lalai. MK makin sulit kembalikan kepercayaan publik,"tegas Suparji

Salah satu cara agar kepercayaan itu kembali, Suparji menyarankan agar MK bertindak tranparan saat mengumumkan hasil investigasinya nanti.

"yang terlibat diumumkan, jangan dilindungi dan ditutup-tutupi. Jangan setengah-setengah kasih tau ke publik baik itu kalau lalai atau ada oknum di MK yang terlibat. Sanksinya juga harus berat. Kalau tidak kepercayaan pada MK luntur,"kata Suparji

Sebelumnya berkas perkara sengketa Kabupaten Dogiyai, Papua, diberitakan hilang setelah pihak pengacara pemohon dari calon bupati Dogiyai Markus Waine-Angkian Goo diminta memperbaiki berkas asli di MK. Saat proses perbaikan dan pihak pengacara meminta berkas asli, MK tidak bisa memberikan berkas yang asli sebelum perbaikan.[san]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya