Berita

Foto/Net

Hukum

Orang Tua Kudu Hati-hati Share Foto Anak Di Medsos

Kejahatan Pedofil Online Terungkap Lagi
SENIN, 20 MARET 2017 | 08:05 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Khalayak netizen Tanah Air gempar oleh terungkapnya kasus komunitas online pedofil berbasis Facebook. Kasus yang ter­ungkap ini bukan yang pertama. Tapi kejahatan pedofilia kok masih saja terjadi.
 
Banyak pelaku pedofil meman­faatkan media sosial untuk mengincar mangsa, berinteraksi sesama mereka, bahkan sharing konten memanfaatkan grup media sosial.

Kehkawatiran publik tercermin pada kecemasan netizen Tanah Air ihwal pedofil online, terkait terungkapnya kasus grup Facebook 'Official Loly Candys 18+.'


Di group Facebook ini, komunitas pedofil bebas berinteraksi, berbagi trik mendapatkan korban, sharing pengalamaan, bahkan sharing konten pelecehan dan pencabulan terhadap anak.

Kepolisian menyebutkan setidaknya ada 500 film dan 100 foto berkonten pornografi anak ditemukan di grup yang dibuat pada September 2014 itu. Komunitas pedofil online di grup itu sempat memiliki 7.479 anggota. Hingga kini kepolisian menangkap 5 orang tersangka.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Wahyu Hadiningrat bilang, pihaknya masih berusaha mengidentifikasi anak-anak korban pedofil yang tampak pada ratu­san video dan foto di grup itu.

"Kami ambil digital forensik, dari gadget yang disita (barang bukti ponsel milik para tersangka), begitu juga dari akun Facebook ada 500 film dan 100 lebih gambar. Satu per satu kami pelajari dan dicari yang lengkap," ujar Wahyu di Mapolda Metro Jaya.

Konten-konten yang ditemukan memperlihatkan bagian tubuh anak, termasuk saat pencabulan dilakukan. Bahkan ada peserta grup yang mem­bubuhkan identitas untuk memasti­kan konten yang ia share di grup asli perbuatannya.

Para pengguna media sosial gem­par membahas pedofil online. Di antaranya, para pengguna forum online Kaskus tampak heran, kenapa grup Facebook komunitas pedofil dengan ribuan peserta baru terung­kap sekarang. Itupun terungkap berkait laporan masyarakat, bukan karena hasil kerja kepolisian. "Udah ribuan membernya," gila tuh.

"Biasanya Facebook atau med­sos populer lain sigap menghapus konten gituan," tulis akun I.Just. Run. "Waduh dejavu. Kejadian yang pernah terjadi pada abad ke-6 terulang kembali," sesal akun da­vid..wood.

Kaskuser Deeparmor mengaku kenal salah seorang pelaku pedofil. "Wuanjrit! Ane kenal tuh ama orang yang di ss FB-nya. Muke gile! Moga pak polisi cepat tangkap pedofil laknat," tulisnya mengomentari tautan capture salah satu materi grup tersebut.

"Padahal lebih enak sama janda," canda akun tukeran.id...yuk.

Penggiat kaskus dengan nama akun mbahmomon mengimbau agar foto dan film di grup tersebut dimusnahkan segera. Dia khawatir konten-konten di grup tersebut menyebar dan memancing korban baru.

"Buruan musnahkan tuh film dan foto sebelum nyebar dan menyebab­kan korban baru. Sekalian pedo (kelamin para tersangka, red) juga musnahkan sebelum makan korban lain," pintanya.

Netizen juga menyampaikan sa­ran untuk mencegah pedofilia. Ada saran yang standar, ada juga saran yang sadis.

"Wajib dididik agama nih biar pelaku nggak pedopil lagi. Pelaku pernah kena pelecehan, trus jadi pedopi. Nggaj fair," saran akun elvaelisyadt.

"Kebiri aja udah. Masalah sele­sai!" saran akun fnatic.era untuk melawan pedofilia.

Pengguna Twitter juga heboh membahas kasus ini. Di antaranya, akun @ZaraZettiraZZ membagikan infografis yang diterbitkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tentang bagaimana men­gantisipasi pedofil.

"Demi anak-anak kita, tips di gambar ini sangat penting untuk me­lindungi mereka dari kejaran pedo­fil," tulisnya tentang tips mencegah pedofilia versi KPAI.

"Ribuan anak perempuan jadi mangsa para pedofil. KPAI malah sibuk urus anak artis dan LGBT. Oh saya lupa, KPAI dukung kawi­nin anak korban!" sindir akun @ tunggalp."Astagfirullah, time line gue isinya pedofil semua," keluh akun @dj_fikria.

Tweeps lain mencemaskan fenomena pedofil layaknya LGBT (Lesby, Gay, Bisex dan Transgender), yang dilegalkan di beberapa negara Barat. "Terlepas pedofil tadi. Sekarang praktek LGBT jadi sebahagian darii­pada (perilaku seksual) masyarakat, tak mustahil pedofil pun boleh pada masanya nanti," cemas akun @ fyqajay.

Secara terpisah, Ketua KPAI Asrorun Niam mengimbau setiap orang tua untuk tidak sembarang mengunggah foto anak di media sosial, guna mengantisipasi kejaha­tan pedofil.

"Orang tua harus memahami apa itu bermedsos dan media berbasis cyber. Tidak semua yang baik menu­rut kita pantas dilakukan di media sosial, karena media sosial akan mudah diakses oleh seluruh orang. Kita harus tutup peluang tindak kejahatan akibat kita beraktivitas di media sosial karena media sosial untuk pertemanan dan komunikasi, bukan umbar hal-hal privat ke pub­lik," saran Asrorun. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya