Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Keberadaan Koperasi TKBM Samarinda Harus Dicek Ulang

MINGGU, 19 MARET 2017 | 13:43 WIB | LAPORAN:

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi harus meninjau ulang keberadaan koperasi di wilayah pelabuhan.

Permintaan tersebut menyusul terbongkarnya praktik pungutan liar yang dilakukan Koperasi Komura/ Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Terminal Peti Kemas Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat (17/3) pekan lalu. Dalam kasus ini, Bareskrim Polda Kaltim menyita kardus berisi uang tunai Rp 6,1 miliar.

"Ini termasuk soal dwelling time yang sangat disorot Presiden. Jadi Menko Maritim juga harus turun tangan pula," kata pengamat kebijakan publik, Sofyano Zakaria di Jakarta, Minggu (19/3).


Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, (Puskepi) ini menambahkan, keberadaan koperasi TKBM perlu ditinjau ulang kewenangan dan manfaatnya buat tenaga bongkar muat.

"Apalagi jika di sebuah pelabuhan sudah menggunakan alat bongkar muat modern, lalu apa maksudnya masih ada Koperasi TKBM. Polisi harus membongkar tuntas hal ini," ujarnya.

Seperti diketahui, 15 pengurus Koperasi TKBM digelandang ke markas Satuan Brimob Detasemen B Polda Kaltim, atas dugaan praktik pungli.

"Semua berawal dari laporan masyarakat ke Bareskrim Polri dan Polda Kaltim. Banyak sekali laporan yang kita terima, lalu kita selidiki. Sehingga, diputuskan melakukan langkah penindakan di pelabuhan peti kemas di Palaran," kata Kapolda Kaltim, Irjen Pol Safaruddin.

Ia menuturkan, biaya yang dikeluarkan untuk jasa buruh bagi pengguna jasa cukup tinggi dibanding Surabaya yang hanya Rp 10 ribu per kontainer.

"Kalau di Pelabuhan Peti Kemas Palaran, mulai Rp 180 ribu per kontainer ukuran paling kecil. Ada kenaikan 180 persen," ujar Safaruddin.[wid]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya