Berita

Gedung KPK/net

Hukum

Diprediksi, Kasus E-KTP Tuntas Paling Cepat Dua Tahun

SABTU, 18 MARET 2017 | 14:20 WIB | LAPORAN:

Penyelesaian kasus korupsi proyek KTP berbasis elektronik (E-KTP) diyakini akan berjalan sangat lama.

Demikian keyakinan dari mantan Direktur Tindak Pidana Korupsi Kejaksaan Agung, Chairul Imam. Bahkan, menurutnya, menjadi sebuah prestasi jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menuntaskan perkara tersebut dalam waktu dua tahun.

"Saya rasa kasus ini akan lama sekali penyelesaiannya. Kalau bisa selesai dalam dua tahun, ini prestasi," kata Chairul dalam diskusi bertajuk "Perang Politik E-KTP" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3).


Di matanya, kasus tersebut memiliki cakupan yang sangat luas dilihat dari sisi jumlah kerugian negara dan orang-orang yang diduga terlibat, yakni lebih dari 30 orang.

Ia menduga, KPK sudah mencium kasus korupsi lain dari penyidikan korupsi E-KTP, atau mungkin akan ada orang lain yang bakal diseret ke pengadilan. Hal itu juga yang menurutnya mendorong jaksa pada KPK membuat surat dakwaan yang terpisah.

"Biasanya ada satu trik, biasanya tidak hanya satu kasus. Terdakwa atau saksi bisa dijadikan sebagai saksi atau terdakwa untuk kasus satu, dua dan tiga. Pada kasus ketiga, terdakwanya pernah jadi saksi di kasus pertama. Itu satu strategi, itu bisa digilir," ungkapnya.

Ia yakin KPK bisa menuntaskan kasus E-KTP dalam waktu dua tahun dengan syarat KPK bekerja cepat. Misalnya, proses hukum bagi dua terdakwa yang ada saat ini selesai dalam dua bulan.

Dua terdakwa itu adalah mantan Direktur Direktorat Jenderal Kependudukan Kementerian Dalam Negeri, Irman, dan eks Direktur Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Sugiharto.

"Dalam dua atau tiga bulan masuk kasus kedua. Itu bisa," jelasnya. [ald] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya