Berita

Maruarar Siahaan/net

Hukum

Maruarar Siahaan: Kalau Tidak Korupsi, Kenapa Harus Takut?

SABTU, 18 MARET 2017 | 10:21 WIB | LAPORAN:

. Dakwaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara E-KTP dianggap tidak jelas dan terlalu bertele-tele. Bukan tidak mungkin, kasus tersebut akan dijadikan ajang balas dendam politik.

Menurut mantan hakim konstitusi, Maruarar Siahaan, balas dendam politik menggunakan tangan hukum memang biasa terjadi, baik di Indonesia maupun negara-negara lain.

"Saya kira itu memang sudah terjadi d imana-mana," kata Maruarar dalam diskusi "Perang Politik E-KTP" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/3).


Maruarar menyepakati pernyataan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Refrizal, yang berharap penanganan E-KTP bukan untuk politik balas dendam.

Meski begitu, pakar hukum yang lima tahun lalu bergabung dengan PDI Perjuangan ini, menganggap balas dendam politik tidak akan bisa diterapkan kepada orang-orang yang sejatinya tidak bersalah.

Karena itu, mereka yang namanya disebut Jaksa KPK dalam surat dakwaan kasus E-KTP tidak perlu takut jika dia tidak terlibat korupsi.

"Kalau memang tidak salah kenapa harus takut?" ujarnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya