Berita

Foto/Net

Hukum

Kapolres Medan Diaduin Ke Presiden

SABTU, 18 MARET 2017 | 08:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Diduga sewenang-wenang, Kepolisian Resort Kota Besar Medan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Langkah ini diambil kuasa hukum Siwaji Raja, Elza Syarief. Surat itu, ujarnya, berisi aduan atas duganan tindak se­wenang-wenang Kapolrestabes Medan karena menangkap kembali Siwaji Raja dengan alasan memiliki novum atau alat bukti baru.

Setelah ditahan sejak Minggu (24/1/2017),Siwaji Raja alias RJ alias SR keluar dari Rumah Tahanan Polisi (RTP) Mapolresta Medan. Siwaji ke luar setelah permohonan praperadilannya dikabul­kan Pengadilan Negeri (PN) Medan.


Tapi, baru selangkah meninggalkan gerbang pintu masuk, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Utara ini kembali ditangkap beberapa polisi berpakaian preman.

Elza pun mengadukan tin­dakan sewenang-wenang itu, termasuk kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Ari Dono, Profesi dan Pengamanan Polri, dan Lembaga Kepolisian Nasional.

Selain karena melakukan tindakan sewenang-wenang, ucap Elza, pihaknya menyurati petinggi negara dengan alasan Polrestabes Medan tak meng­hormati putusan pengadilan. Dia juga menuding kepolisian telah melanggar Hak Asasi Manusia kliennya.

"Dahsyatnya lagi yang melecehkan hukum, penegak hukum. Ini kami sayangkan, kami telah laporkan hal ini ke Presiden, Kapolri, Kabareskrim, Propam, dan Kompolnas," ujar Elza di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).

Seelumnya, putusan pen­gadilan, melalui majelis hakim tunggal Erintuah Damanik mengabulkan praperadilan Siwaji Raja. Erintuah menganggap penyidik Polrestabes Medan tak memiliki bukti kuat menetapkan Raja sebagai tersangka penembakan Kuna.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya