Berita

Net

Hukum

KPK Terus Buru Para Penikmat Uang Haram Hambalang

JUMAT, 17 MARET 2017 | 20:58 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan terus memburu pihak-pihak yang ikut terlibat dan diperkaya dari proyek pembangunan, pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Pusat Pendidikan dan Sekolah Olah Raya (P3SON) Hambalang, Jawa Barat.

Perburuan kali ini dilakukan dengan mencermati setiap fakta persidangan Andi Zulkarnain Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.

"KPK masih mendalami kasus Hambalang, termasuk juga apakah ada keterangan yang signifikan yang disampaikan oleh tersangka AZM (Andi Zulkarnain Mallarangeng) yang sudah mengajukan justice collaborator," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Jakarta, Jumat (17/3).


Selain mencermati setiap fakta persidangan, KPK juga menguji komitmen Choel sebagai pihak yang bekerja sama dengan penyidik dalam menuntaskan kasus yang telah merugikan negara Rp 464,5 miliar tersebut.

"Syarat dari justice collaborator, selain mengakui perbuatan harus menjelaskan sejelas-jelasnya keterlibatan pihak lain," kata Febri.

Disinggung mengenai dugaan keterlibatan mantan anggota Badan Anggaran DPR RI Olly Dondokambey, Febri menyatakan hal itu akan dibuktikan di pengadilan. Menurutnya, KPK terus mencermati beberapa nama yang pernah terungkap di persidangan kasus Hambalang.

"Itu termasuk yang terus kita cermati fakta persidangan yang ada. Melalui informasi yang signifikan yang diberikan tersangka," tegas Febri.

Diketahui, dalam persidangan terdakwa Machfud Suroso, Jaksa Penuntut KPK Fitroh Rohcahyanto membeberkan bahwa Machfud disebut bekerja sama dengan PT Adhi Karya untuk memenangkan proyek pembangunan Hambalang tanpa proses lelang. Kemudian menunjuk sejumlah sub kontraktor dan menerima aliran dana sekitar Rp 185,58 miliar.

Uang kemudian digunakan untuk pengerjaan proyek sebesar Rp 89,1 miliar, dan sisanya Rp 96,4 miliar untuk kepentingan Machfud sendiri serta dibagikan kepada sejumlah pihak.

Machfud membayar Muhammad Nazaruddin Rp 10 miliar sebagai pengganti biaya penerbitan sertifikat tanah Hambalang senilai Rp 3 miliar. Kemudian Andi Mallarangeng melalui Choel mendapat Rp 5 miliar, serta kepada Komisi X DPR sebesar Rp 2 miliar.

Dia juga memberikan uang kepada PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I Rp 21 miliar, kemudian kepada Anas Urbaningrum sebesar Rp 2,2 miliar untuk membantu pencalonan sebagai ketua umum Partai Demokrat di kongres 2010 melalui Munadi Herlambang, Indradjaja Manopol, dan Ketut Darmawan.

Uang juga mengalir kepada Wafid Muharram sebesar Rp 6,5 miliar melalui Paul Nelwan dan Poniran. Kemudian juga mengalir ke Mahyuddin sebesar Rp 500 juta yang diserahkan melalui Wafid Muharam saat Kongres Demokrat di Bandung.

Terdapat juga aliran uang kepada Adirusman Dault sebesar Rp 500 juta untuk penggantian pengurusan tanah Hambalang, dan kepada Olly Dondokambey Rp 2,5 miliar. [wah] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya