Berita

Febri Diansyah

Hukum

Ungkap Nama-Nama Besar Dalam Kasus e-KTP, KPK Siap Ladeni Serangan Balik

SABTU, 04 MARET 2017 | 06:56 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap meladeni serangan politik dari pihak tertentu dalam upaya membongkar aktor utama kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan dalam persidangan nanti pihaknya akan membeberkan nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut.

Dari sejumlah nama yang pernah disebutkan ikut terlibat, ada nama besar yang bakal diungkap jaksa penuntut umum dalam persidangan e-KTP pekan depan.


"Ada nama besar nanti sama-sama kita lihat sama-sama di dakwaan, siapa nama besar tersebut. Apa peranannya dan apakah ada indikasi aliran dana terhadap nama-nama yang pernah disebutkan," ungkap Febri di Gedung. Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

Menurut Febri, kasus korupsi ini bukan hanya sebatas korupsi dalam pengadaan e-KTP dan penyimpangan uang negara. Menurutnya sejak proses perencanaan proyek, pihaknya mendapatkan informasi adanya kolusi sejumlah pihak untuk meloloskan proyek e-KTP senilai Rp5,9 triliun. Dari kolusi tersebut, pihaknya mencium aliran dana ke sejumlah pihak.

"Kasus ini sudah dimulai, dakwaan sudah diajukan, persidangan akan dilakukan, nanti kita akan jalankan terus penanganan perkara ini," tegas Febri.

Untuk diketahui, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta telah mengagendakan sidang perkara dugaan korupsi e-KTP.

Sidang perdana dengan agenda pembacaan surat dakwaan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto diagendakan pada Kamis 9 Maret 2017.

Lima hakim akan menyidangkan perkara tersebut. Mereka adalah Hakim John Halasan Butar Butar, Hakim Franki Tambuwun, Hakim Emilia, Hakim Anshori dan Hakim Anwar.

Penetapan waktu sidang itu menyusul telah dilimpahkannya berkas perkara Irman dan Sugiharto oleh penuntut umum KPK ke Pengadilan Tipikor Jakarta pada Rabu (1/3) lalu. Tebal berkas dua pesakitan kasus e-KTP yang dilimpahkan itu sekitar 24.000 halaman.

Berkas perkara Sugiharto tebalnya sekitar 13.000 lembar, untuk berkas perkara Irman tebalnya sekitar 11.000.

Sementara saksi yang termaktub dalam berkas perkara Sugiharto ada sekitar 294 orang, dan Irman ada 173 orang ditambah 5 saksi ahli.

Sejumlah nama besar pernah disebut dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik itu. Seperti mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly juga pernah dua kali dipanggil untuk diperiksa penyidik KPK. Namun, Laoly berhalangan dalam dua kali pemanggilan itu.

Selain kelima nama tersebut, KPK juga pernah memanggil sejumlah wakil rakyat yang pernah duduk di Senayan maupun yang masih aktif sebagai wakil rakyat.

Wakil rakyat tersebut pernah duduk sebagai anggota Komisi II, Anggota Banggar berikut sejumlah Ketua Fraksi periode 2009-2014.

Legislator Senayan yang pernah diperiksa KPK dalam kasus tersebut adalah Agun Gunandjar Sudarsa, Abdul Malik Haramain, Ade Komarudin, Anas Urbaningrum, Arif Wibowo, Chairuman Harahap, Djamal Aziz, Ganjar Pranowo, Jazuli Juwaini.

Selain itu, Markus Nari, Melchias Marcus Mekeng, Mirwan Amir, Muhammad Nazaruddin, Numan Abdul Hakim, Olly Dondokambey, Rindoko Dahono Wingit, Setya Novanto, Tamsil Linrung, Taufiq Effendi, dan Yasonna H Laoly. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya