Berita

Jokowi dan SBY/Net

Politik

Kalau Cuma Say Hello Doang, Buat Apa...?

Petemuan SBY-Jokowi
KAMIS, 02 MARET 2017 | 10:21 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Keinginan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ber­temu dengan Presiden Jokowi dinilai tidak penting. Bahkan, pertemuan keduanya dinilai hanya basa-basi.

Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf saat dihubungi Rakyat Merdeka. "Kalau per­temuan SBY sama Jokowi cuma say hello doang, ngapain. Kalau cuma cipika cipiki per­cuma doang," ujar Asep.

Daripada hanya pertemuan basa basi, dan keinginan untuk dianggap tidak ada konflik, lebih baik masing-masing pihak menunjukan sikap negarawan kepada rakyat Indonesia. "Saya yakin per­temuannya hanya normatif, penuh basa-basi, lebih baik tunjukan sikap negarawan," sarannya.


Dia menyarankan agar per­temuan dilakukan semua to­koh politik seperti Megawati, Prabowo, SBY, Jokowi dalam forum silaturahmi nasional su­paya rakyat bisa melihat. "Jadi, saya kira jangan terfokus pada dua tokoh itu saja. Lagian, apa kepentingan dua orang itu untuk bangsa," katanya.

Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat, Darmizal mengatakan, pertemuan antara SBY dengan Jokowi sangat penting bagi pemerintahan ke depan. Setidaknya, apa yang dilakukan SBY dan Jokowi adalah satu kemuliaan dalam rangka keyak­inan di mata masyarakat bahwa negara dalam keadaan terkenda­li dan saling bertoleransi untuk kebaikan masyarakat.

"Pertemuan ini untuk meyakinkan kalau pemimpin selalu ada kekurangan dan kesalahan,untuk itu perlu adanya komunikasi dan per­temuan. Apa yang dilakukan sebuah hal yang luar biasa bagi para pemimpin Indonesia yang mempunyai visi Indonesia lebih baik," katanya.

Tak hanya itu, Darmizal juga menegaskan, pertemuan yang dilakukan menunjuk­kan Indonesia semakin solid dan kuat. Kata dia, jika Indonesia kuat, maka akan semakin disegani oleh dunia internasional. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya