Berita

Foto/Net

On The Spot

Kolam Kusam Jadi Indah, Taman Bunga Dimana-mana

DPR Bersolek Sambut Raja Salman Hari Ini
KAMIS, 02 MARET 2017 | 09:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sehari menjelang kedatangan Raja Salman, puluhan pekerja sibuk merias dan menata ribuan bunga di Gedung Kura-kura DPR. Di gedung ini, rencananya Salman menyampaikan pidato di hadapan tamu undangan, anggota DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Di pintu masuk Gedung Kura-kura, dipasang belasan potwar­na putih yang di dalamnyaditempatkan bunga anggrek bulan. Belum cukup, ratusan bunga dari beragam jenis dengan balutan kain batik juga dipasang di pegangan tiang yang khusus untuk Salman dan rombongan­nya berjalan.

"Kami sudah lembur dua hari menata bunga agar siap digu­nakan besok," ujar Irpan, salah seorang pekerja yang ditugaskan merias bunga di Gedung DPR, kemarin.

Di atas pintu masuk dihiasi beraneka ragam bunga dari berbagai jenis. Melewati pintu masuk, ada sebuah meja dan kursi berlatar gebyok yang juga dihiasi bunga-bunga. Dekorasi menggambarkan pelaminan pengantin adat Jawa.

Bahkan, di pinggir ruangan lobi Gedung Kura-kura itu, ko­lam yang dahulu terlihat kusam, diubah seperti taman yang baru merekah bunganya. Lift menuju lantai 3 menuju Ruang Paripurna Ipun tak luput dari hiasan bunga di sekelilingnya.

Di lantai paling atas atau menuju ruang rapat paripurna juga telah dipasang lantai lan­dai balutan karpet merah. Di sepanjang kanan dan kiri jalan tersebut, terdapat pegangan tanganyang juga dihiasi berbagai jenis bunga. "Total ada 20 jenis bunga yang dihias di DPR," kata Irpan kembali.

Masuk ke Ruang Paripurna, beberapa pekerja merias podium yang akan digunakan pimpinan DPR dan Salman. Beberapa hiasan bunga aneka warna ditempatkan di segala sudut po­dium warna gelap itu. Tidak ketinggalan, podium tempat Raja akan memberikan pidato juga dihias bunga.

"Hiasan bunga di podium belum sempurna, masih ada ber­bagai masukan," kata Irpan.

Podium juga terlihat mewah karena dihiasi microphone ber­warna keemasan. Irpan menye­but, berbagai macam bunga yang digunakan untuk menghiasi Gedung DPR, antara lain sedap malam 25 ribu tangkai, mawar 3 ribu tangkai, anggrek bulan 300 tangkai, dendrobium 200 batang, cassablanca 25 ribu buah dan babybret 350 batang.

"Yang langka anggrek bulan dan cassablanca, karena harus impor," sebutnya.

Untuk harga, kata Irpan sangat bervariasi, tergangung jenisnya. Yang paling mahal anggrek bulan, harganya mencapai Rp 150 ribusetiap tangkai. Sedap malam Rp 250 per tangkai, mawar Rp 20 ribu per tangkai, cassablanca Rp 15000 per tangkai."Kalau jumlah keseluruhan harg­anya, saya tidak tahu," elaknya.

Penanggung jawab tim deko­rasi DPR, Ratih Raharnani men­gaku telah menyiapkan aneka bunga dan gebyok Jawa untuk menghiasi Gedung DPRuntuk menyambut kedatangan Salman dengan tema dekorasi tradisional Indonesia. "Kita menampilkan tradisional Indonesia," ujar Ratih, kemarin.

Menurut Ratih, adanya gebyokJawa melambangkan kemakmuran. "Raja suka ukir-ukiran, kita punya gebyok," kata dia. Sedangkan untuk bunga, lanjutnya, Salman suka mawar putih. "Makanya lebih dominan kombinasi hiasan di mawar," tuturnya.

Dalam menghias Gedung Nusantara, menurut Ratih, timnya menyiapkan lebih dari 20 jenis bunga dan tanaman. Antara lain mawar merah, mawar putih, mawar hijau, anggrek putih, anggrek hijau, casablanca, dan sedap malam.

Dia menambahkan, kombi­nasi warna merah, putih, dan hijau sengaja dipilih untuk me­nyelaraskan dengan warna ben­dera Indonesia dan Arab Saudi. "Kita kan merah-putih, dia hijau-putih, jadi kami kombinasi di situ," tandasnya.

Tidak semua bunga yang di­hias di DPR berasal dari dalam negeri. Menurutnya, ada beberapa bunga yang didatangkan dari luar negeri. Namun, jumlahbunga yang diimpor hanya sedikit. "Kami impor bunga anggrek bulan," ucapnya.

Namun demikian, kata dia, se­bagian besar bunga yang disiap­kan berasal dari dalam negeri. "Yang sedap malam semuanya langsung dari petani di Puncak, Bogor," ujarnya.

Demi menghias semua bunga itu, Ratih mengerahkan 70 orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok dengan tugas masing-masing agar bisa selesai tepat waktu.

Sementara, Deputi Persidangan DPR Damayanti menyiap­kan dua mikrofon berwarna emas dalam sidang paripurna. Mikrofon itu akan digunakan un­tuk pidato penyambutan Salman. Keberadaan mikrofon tersebut, lanjut dia, merupakan inisiatif internal DPR, bukan permintaan Kedutaan Arab Saudi.

"Itu kami menyewa. Kami ingin sound systemnya bagus, itu juga disejajarkan dengan kursi emas yang di belakang kursi Raja. Biar ada blink-blink­nya gitu," kata dia.

Terpisah, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sekjen) DPR Achmad Djuned mengaku telah menyebar 1400 undangan kepada para tamu dalam acara kunjungan Raja Arab ke Gedung DPR. Undangan tersebut, sam­bungnya, belum termasuk ang­gota DPR maupun DPD.

"Kita sedang melakukan cek ulang kepastian yang akan hadir," ujar Djuned di Gedung DPR, kemarin.

Tamu yang diundang, kata Djuned, termasuk para duta besar negara-negara sahabat, khususnya negara-negara Islam, pengurus organisasi keagamaan, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah danMajelis Ulama Indonesia (MUI). Juga para menteri kabinetPemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. "Kita juga undang para rektor perguruan tinggi," sebutnya.

Djuned menjelaskan kronologi kedatangan Salman ke DPR. Di gedung wakil rakyat, Raja akan masuk didampingi Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah menteri Kabinet Kerja melalui lobi Gedung Nusantara dan menandatangani buku tamu. Setelah itu, Salman bersama pimpi­nan DPRmenaiki lift khusus dan masuk ke ruang rapat Paripurna Idi lantai III.

"Protokoler akan mengarah­kan Raja Salman duduk di kursi berwarna cokelat yang berada di sisi kanan podium," kata dia.

Sebelum masuk ke ruang paripurna, lanjut dia, terlebih dahulu Salman mengisi buku tamu sam­bil membubuhkan tanda tangan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pidato Ketua DPR selama 10 menit. Setelah itu, Salman akan memberikan pidato politik menggunakan Bahasa Arab dengan durasi yang sama dengan Ketua DPR. "Pidato Raja Salman akan diter­jemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh penerjemah," ucapnya.

Selain itu, sambung Djuned, protokoler Kerajaan Arab Saudi juga meminta Bendera Indonesia yang dipasang di podium Ruang Rapat Paripurna disesuaikan dengan bendera negara mereka. Sebab, ukuran Bendera Arab Saudi lebih kecil ketimbang bendera Indonesia.

Dia menambahkan, selama kunjungan ke DPR, pihaknya tidak mengadakan jamuan ma­kan siang untuk Salman. "Itu (makan) ada di istana karena raja sebagai tamunya Presiden," tandasnya.

Menurut Djuned, Salman di DPRhanya 30 menit, setelah itu menuju Masjid Istiqlal. "Jam 14.35 harus sudah di Istiqlal," tandasnya.

Terkait alokasi anggaran, Djuned mengaku belum menge­tahui secara persis jumlahnya. Namun, yang pasti berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kami belum lakukan estimasinya, karena ini semua se­dang berproses. Apakah untuk sarana prasarana, untuk pem­buatan tangga-tangga ini atau untuk dekor dan lain-lainnya," pungkasnya.

Latar Belakang
Raja Arab Saudi Bayar Hotel Sendiri

Bawa Rombongan 1500 Orang

Raja Arab Saudi Salman binAbdulaziz al-Saud tibadi Indonesia, kemarin. Kedatangan pemimpin tertinggi Kerajaan Arab Saudi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, disambut langsung Presiden Jokowi.

Setelah itu, kedua kepala negara melakukan pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat. Usai bertemu Jokowi, Salman rencananya memberikan pi­dato di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada hari ini.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, tem­pat penyambutan yang akan digunakan Salman di Gedung DPR sama seperti yang di­lakukan kepada Raja Faisal bin Abdulaziz ketika melaku­kan kunjungan ke DPR tahun 1970. "Raja Salman ingin penyambutan sama dengan 47 tahun lalu," ujar Agus di Gedung DPR, kemarin.

Menurut Agus, dengan mem­beri sambutan di tempat itu, ju­ga ingin mengingatkan bahwa Raja Arab Saudi sebelumnya juga pernah memberi sambu­tan di tempat yang sama.

Untuk itu, politisi Partai Demokrat ini memastikan bahwa segala persiapan dilakukan sebaik mungkin, sama seperti 47 tahun lalu. Namun, lanjut­nya, ada kekhususan untuk Salman, yaitu jalur lintasan dibuat lebih rata karena usianyatidak lagi muda. "Total acara setengah jam, mulai jam 1 siang," ucapnya.

Selain itu, kata Agus, kursi untuk Salman juga diberikan khusus agar nyaman mem­berikan pidato. Agus berharap, kunjungan Salman akan ber­dampak positif bagi kepentingan Indonesia dan hubungan kedua negara. Seperti, kenaikan kuota haji Indonesia sertakepastian ganti rugi bagi korban kecelakaan crane di Mina beberapa waktu lalu. Begitu pula dengan kerjasama Indonesia dan Arab Saudi di bidang energi.

"Karena ada kerjasama di bidang energi antara Pertamina dengan Aramko, dan ini akan ditingkatkan," harapnya.

Sementara, Ketua DPR Setya Novanto menjelaskan, Salman membayar hotel dan kendaraan sendiri saat berkunjung ke Indonesia selama 1-9 Maret 2017. "Jadi, tidak menyu­sahkan keadaan kita. Semua hotel ditanggung sendiri," ujar Novanto.

Oleh karena itu, Novanto meminta semua pihak men­gapresiasi kedatangan Salman dan rombongannya yang ber­jumlah sekitar 1500 orang.

Tidak hanya itu, kata dia, se­mua anggota DPRsudah dim­inta menghadiri pidato Salman di Gedung DPR. Ketum Golkar ini optimis, hampir semua ang­gota DPRhadir meski saat ini tengah masa reses. "Sudah diimbau semua untuk hadir, karena Raja Arab Saudi mem­punyai hubungan yang sangat strategis dengan Indonesia," tandasnya.

Terpisah, kuasa hukum Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera mengata­kan, kliennnya ingin bertemu khusus dengan Raja Salman saat melakukan kunjungan ke DPR. "Kami komunikasikanterus. Kalau bisa ada pertemuan khusus," harap Kapitra.

Kapitra menjelaskan, bila Rizieq diberikan kesempatan berbicara dengan Salman, maka dia tidak akan mem­bahas masalah politik dalam negeri.Masalah politik dalam negeri, kata Kapitra, ibarat uru­san rumah tangga yang tidak boleh diceritakan ke pihak lain. "Masalah dalam negeri disele­saikan dalam negeri. Malu dong kalau cerita ke orang lain," ujarnya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Aksi Massa Desak Polisi Tetapkan Said Didu Tersangka

Kamis, 03 Oktober 2024 | 20:43

UPDATE

Survei INSTRAT: RK-Suswono Unggul Jelang Pencoblosan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Eksaminasi Kasus Mardani Maming, Pakar Hukum: SK Bupati Tidak Melanggar UU

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:02

Isran-Hadi Tingkatkan Derajat Wanita Kalimantan Timur

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:43

Maroko Bantah Terlibat dalam Putusan Pengadilan Uni Eropa Soal Perjanjian Pertanian dan Perikanan

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:25

FKDM Komitmen Netral di Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:21

Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki Jadi Moderator Debat Perdana Pilkada Jakarta

Minggu, 06 Oktober 2024 | 13:18

Aliansi Rakyat Indonesia Ajak Warga Dunia Dukung Kemerdekaan Palestina

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:58

Serangan Israel di Masjid Gaza Bunuh 18 Orang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:49

Program Makan Bergizi Gratis Tingkatkan Peran Ekonomi Rakyat

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:28

Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong

Minggu, 06 Oktober 2024 | 12:18

Selengkapnya