Berita

Foto: Net

Dunia

Menkes Malaysia: Kim Jong Nam Menderita 15-20 Menit Sebelum Tewas

SENIN, 27 FEBRUARI 2017 | 05:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kim Jong Nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mendapatkan serangan racun saraf VX dalam dosis sangat tinggi. Dia meninggal dunia setelah sebelumnya dalam kondisi kesakitan 15-20 menit.

Racun VX diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB. Setelah racun bersentuhan dengan kulit, ia dapat membunuh dalam hitungan menit.

Menteri Kesehatan Malaysia, Subramaniam Sathasivam, mengatakan, tidak ada obat penawar yang bisa bekerja untuk memulihkan Kim Jong Nam setelah serangan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.


Dua wanita yang menjadi tersangka pelaku masih dalam pemeriksaan kepolisian Malaysia. Sampai sekarang mereka mengaku hanya melakukan apa yang diperintahkan seorang pria Korea untuk sebuah reality show.  Sementara, Korea Utara membantah membunuh pria yang dikenal bergaya flamboyan itu.

Warga Negara Indonesia, Siti Aisyah (25) mengatakan kepada para pejabat kedutaan Indonesia bahwa dia diberi 400 ringgit Malaysia untuk mengolesi wajah Kim Jong Nam dengan "baby oil" sebagai bagian dari lelucon reality show.

Sedangkan wanita lain, Doan Thi Huong, seorang warga Vietnam kelahiran 1988, juga mengatakan dia berpikir sedang masuk dalam acara komedi televisi ketika melakukan adegan itu.

Sedangkan Polisi Malaysia mengatakan para penyerang telah dilatih untuk mencuci tangan mereka segera setelah serangan itu. Salah satu dari tersangka dikabarkan muntah-muntah dalam pemeriksaan polisi, diduga sebagai dampak dari racun itu.

Seorang pria Korea Utara juga telah ditangkap sehubungan dengan kasus pembunuhan itu. Setidaknya tujuh tersangka lain akan diinterogasi oleh polisi, termasuk Hyon Kwang Lagu (44) yang menjabat sekretaris kedua di kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya