Berita

H.R McMaster dan Donald Trump/net

Dunia

Penasihat Keamanan AS Tolak Istilah "Terorisme Islam Radikal" Yang Jadi Favorit Trump

SENIN, 27 FEBRUARI 2017 | 04:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat yang baru, Letnan Jenderal H.R. McMaster, tidak senada dengan Presiden Donald Trump mengenai istilah "terorisme Islam radikal".

Tak hanya berbeda dengan Trump, ia juga tidak mewarisi pandangan pendahulunya, Michael Flynn, yang mengundurkan diri dari jabatannya pertengan bulan ini.

Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional membocorkan pernyataan McMaster pada pertemuan para staf di hari Kamis lalu. Di sana, H.R. McMaster menegaskan pandangannya bahwa istilah "terorisme Islam radikal" tidak akan membantu apapun terhadap usaha AS dalam pemberantasan terorisme di dunia.


"McMaster mengatakan teroris jihadis tidak mewakili keyakinan Islam itu sendiri. Istilah terorisme Islam radikal tidak akan membantu AS dalam kerjasama dengan para sekutu untuk mengalahkan kelompok-kelompok teroris," kata pejabat itu ketika dikonfirmasi CNN.

Menurut sumber, McMaster menganggap organisasi teroris seperti ISIS merupakan penyimpangan dari Islam, dan dengan demikian tidak Islami.

Seorang pejabat pemerintahan Trump mengakui ada "perbedaan opini" antara Trump dan McMaster pada penggunaan "terorisme Islam radikal". Tetapi, McMaster tidak pernah mengatakan Presiden Trump melakukan kesalahan. Sumber berbeda itu juga menambahkan bahwa hal itu bukan "perbedaan besar."

Sebuah sumber juga mengatakan McMaster mengisyaratkan bahwa Rusia adalah musuh, bukan teman AS. Pandangan ini berbeda dengan ahli strategi Gedung Putih,  Steve Bannon, yang telah menyebut Uni Eropa sebagai lembaga cacat dan menyatakan keinginan untuk membina hubungan lebih kuat dengan masing-masing negara Eropa. McMaster juga membela tatanan dunia pasca-Perang Dunia II, dan mengatakan hal itu penting untuk menjaga perdamaian dan keamanan.

Dikabarkan pula oleh sumber CNN bahwa pernyataan McMaster itu mengangkat kembali moral para staf di Dewan Keamanan Nasional AS. Sebagian besar dari mereka sebelumnya dilaporkan kerap absen dalam beberapa pekan terakhir semasa kepemimpinan Michael Flynn. Pejabat Wakil Penasihat Keamanan di era Flynn, K.T. McFarland, disebut-sebut hadir pada pertemuan Kamis itu dan mendengar sendiri pernyataan McMaster kepada para stafnya.

Isu pernyataan McMaster itu jadi semakin menarik untuk dibicarakan karena pada keesokan harinya, Jumat (24/2), Presiden Trump kembali menggunakan istilah kontroversial tersebut selama pidato sambutannya pada Konferensi Aksi Politik Konservatif di Washington.

Trump secara eksplisit menggunakan istilah "teroris Islam radikal," seperti yang sering dilakukannya pada masa kampanye Pilpres.

"Jadi, saya menyatakan ini sejelas mungkin, kita akan terus berusaha mengeluarkan teroris Islam radikal keluar dari negara kita. Kita akan mengambil tindakan baru untuk melindungi rakyat kita dan menjaga Amerika aman. Anda akan melihat tindakan itu," tegas Trump. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya