Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
SEMUA sistem nilai memiÂliki plus-minus. Nilai plus standarisasi muballig sebaÂgaimana disebutkan dalam artikel terdahulu. SedangÂkan nilai minus standarisasi muballig selain persoalan teknis juga dengan persoÂalan substansi dan legal forÂmal.
Persoalan teknisnya bisa dibayangkan prosÂes standarisasi untuk sejuta muballig yang akan berkhutbah di sejuta masjid. Penelitian sejumÂlah lembaga keumatan menunjuk angka sekiÂtar sejuta jumlah masjid, mushalla, langgar, dan surau di seluruh Indonesia. Jumlah ini semakin pesat pertumbuhannya seiring dengan bertamÂbahnya populasi umat dan meningkatnya kesÂejahteraan dan pertumbuhan ekonomi umat. Tentu tidak gampang melakukan sertifikasi muballig karena muballignya saja belum tentu sampai sejuta yang bisa mengikuti standariÂsasi. Bahkan masih banyak masjid dan mushÂalla tidak bisa menyelenggarakan taklim bahÂkan shalat Jum’at karena tidak ada lagi yang berani atau mau menjadi khatib. Mungkin mubÂallig masih bisa tetapi khatib yang menuntut persyaratan tertentu sudah semakin langka. Di perkotaan pun mencari khatib amat sulit apalaÂgi di sebuah pulau atau desa terpencil.
Secara teknis, pelaksanaan sertifikasi juga tidak gampang. Sertifikasi guru dan dosen yang dianggarkan negara sangat mahal dan pelakÂsananya juga adalah negara tetapi sampai sekarang belum tuntas. Belum lagi kriteria nilai yang akan diukur dalan standarisasi tersebut bukan pekerjaan ringan karena mazhab dan aliran Islam di Inonesia jumlahnya sangat beÂsar. Ormas-ormas Islamnya saja lebih dari 70 ormas, dari ormas kecil sampai besar seperti NU dan Muhammadiyah. Hal ini memerlukan ketelitian karena persoalannya sangat sensitif. Belum lagi memperhatikan tingkat komunitas masyarakat yang sangat beragam di Indonesia. Mulai dari masyarakat suku terasing yang peÂmahaman agamanya sangat minim sampai keÂpada masyarakat perkotaan yang pemahaman keagamaannya, umumnya, mamadai.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33