Berita

Politik

Terbebani Utang, Pansus Bakal Panggil Direksi Pelindo II Yang Lama

KAMIS, 23 FEBRUARI 2017 | 16:45 WIB | LAPORAN:

Panitia Khusus Angket Pelindo II DPR RI masih melanjutkan investigasi atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan terkait perpanjangan Jakarta International Container Terminal (JICT) dan dana pinjaman hutang Global Bond.

Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka berharap, Pelindo II tidak semakin dalam terjerumus dalam permasalahan pelik yang berkaitan dengan utang Global Bond.

"Ya bunga Global Bond saja fantastis mencapai puluhan triliun rupiah. Tentu bukan tanggung jawab direksi saat ini. Tapi paling tidak jangan terlalu terjerumus terhadap kesalahan direksi masa lalu," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/2).


Rieke menuturkan, ada celah hukum apabila peruntukkan dana Global Bond tidak sesuai dengan perjanjian yang tertera di circular offering atau prospektus.

"Dana Global Bond yang besar ini untuk proyek-proyek pelabuhan. Namun Pak Elvyn malah menggunakannya untuk membeli produk finansial karena beban bunga dan proyek-proyek pelabuhan tersebut masih sebatas kajian. Ini kan melanggar," jelasnya.

Bahkan, dokumen-dokumen historis terkait Global Bond Pelindo II tidak dimiliki oleh direksi baru dan perusahaan saat ini. Untuk itu, Pansus akan memanggil jajaran direksi lama untuk meminta data-data terkait.

"Pansus punya kewenangan untuk memanggil direksi lama. Jangan sampai ada yang menangguk keuntungan dari kasus di Pelindo II," kata Rieke.

Menurutnya, jika kondisi yang terjadi seperti saat ini BPK tidak akan dapat mengeluarkan rekomendasi perpanjangan Jakarta International Container Terminal (JICT).

"Jadi BPK hanya akan laporkan temuan. Adapun istilah perpanjangan dalam kasus JICT itu tidak ada," ujar Rieke.

Sebagaimana diketahui, dalam rapat, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menegaskan akan tetap menunggu BPK agar dapat merekomendasikan perpanjangan kontrak JICT.

"Kami sayangkan pembayaran bunga besar Rp 1 triliun per tahun untuk Global Bond Pelindo II. Jika ditanya kenapa ada Global Bond, maaf kami tidak tahu," bebernya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya