Berita

Djarot Saiful Hidayat/Net

Politik

"Jangan Bawa Urusan Pilkada Ke Ranah Kerja"

Djarot Sayangkan 4 Fraksi Boikot Rapat
KAMIS, 23 FEBRUARI 2017 | 10:31 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat me­nyayangkan sikap empat fraksi di DPRD yang memboikot rapat kerja dengan eksekutif pasca Pilgub DKI putaran pertama.

Djarot berharap, DPRD DKI tidak membawa urusan politik Pilkada DKI ke ranah kerja.

Keempat fraksi itu adalah Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), dan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F Gerindra).


"Begini ya, DPRD itu kan terdiri dari banyak fraksi, ada beberapa fraksi katanya mem­boikot. Memboikotnya itu kan saat ada rapat-rapat dengan Pak Gubernur Ahok, tapi yang rapat kan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Kami minta garis bawahi, tolonglah harus kita perhatikan itu bukan kepentingan politik jangka pendek, artinya jangan semua dikaitkan dengan pilkada," kata Djarot di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, kemarin.

Djarot mengatakan, kepent­ingan lebih utama adalah fung­si DPRD sebagai wakil rakyat dapat menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Penolakan rapat malah akan membuat perso­alan baru.

"Jangan hanya karena pilkada semua cara dilakukan. Jadi kami mengimbau agar rapat-rapat itu tetaplah den­gan SKPD, tentunya fraksi lain tetap bersedia ikut rapat SKPD," jelas mantan Walikota Blitar ini.

Salah satu contoh rapat SKPD yang menjadi skala prioritas, menurut Djarot, ada­lah menyiapkan pembahasan dan beberapa Raperda yang sudah diajukan Pemprov DKI. Namun hingga saat ini tinda­kan boikot 4 fraksi tersebut belum mengganggu kinerja Pemprov DKI. "Belum, belum (mengganggu), belum ada rap­at. Kita lagi fokus penanganan banjir," imbuhnya.

Untuk mengatasi persoalan ini, Djarot akan berkomunikasi dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi terkait dengan beberapa Raperda yang sudah diajukan namun belum dibahas di DPRD. Dia menyerahkan keputusan tetap ikut rapat komisi atau tidak kepada pihak DPRD.

"Kami akan komunikasi sa­ma Ketua DPRD Pak Pras, un­tuk ya nggak apa-apa mengundang rapat, kan boleh. Entah datang atau tidak datang dalam rapat komisi, kita serahkan sama teman-teman DPRD," tambahnya.

Empat fraksi DPRD DKI yang menolak rapat bersama eksekutif adalah Gerindra, PKS, PPP, dan PKB.

Soal penolakan rapat ini, Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana menepis ang­gapan 4 fraksi memboikot. Menurut Sani, sapaan akrab poitisi PKS ini, DPRD DKI hanya menunggu surat tertu­lis dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai bentuk kejelasan status Ahok. "Bukan boikot ya, karena kita menunggu kejelasan status saja. Kalau Mendagri mengel­uarkan surat tertulis terkait sta­tus Pak Basuki, nah itu ya kita akan lebih enak gitumelakukan raker," kata Triwisaksana.

Menurut Sani, jabatan Ahok bisa dialihkan ke Plt gubernur sambil menunggu tuntutan jaksa dalam kasus penodaan agama, yang sidangnya masih berjalan. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya