Berita

Yusril Ihza Mahendra/net

Politik

Yusril: Saya Tidak Di Pihak Rezim, Juga Tidak Di Pihak SBY

RABU, 15 FEBRUARI 2017 | 15:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menegaskan dirinya tidak mau diseret-seret dalam pusaran konflik Antasari Azhar dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu dikatakan Yusril untuk mengklarifikasi artikel di beberapa media online hari ini (Rabu, 15/2).

Artikel tersebut menyambungkan tuduhan Antasari soal SBY yang menjadi dalang kriminalisasi terhadap dirinya, dengan pernyataan Yusril pada 2010 silam.


Dalam pernyataannya tujuh tahun silam itu, Yusril menyebut kondisi negara di bawah pemerintahan SBY-Boediono makin tragis. Ketidakadilan berawal dari berbagai kejanggalan di Pemilu 2009 yang dimenangkan SBY-Boediono. Yusril juga mengungkap kasus IT KPU yang diusut KPK saat dipimpin Antasari Azhar. Sayangnya, Antasari malah dijebloskan ke penjara dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Belakangan ini, soal kasus korupsi IT KPU itu memang diangkat kembali oleh Antasari. Kasus itu ia sebut sebagai pintu masuk yang menjadikan dirinya korban kriminalisasi.

Antasari juga menyebut nama putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, sebagai salah satu bidikan KPK kala itu.

Menanggapi pemberitaan yang mengangkat kembali pernyataannya di masa lalu, Yusril menegaskan dirinya tidak mau ditarik ke dalam perselisihan politik yang terjadi sekarang.

"Saya tidak ingin ditarik-tarik ke dalam perseteruan antara rezim sekarang bersama Antasari Azhar melawan SBY dan atau sebaliknya," terang mantan Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara itu.

"Saya tidak berurusan dan tidak berkepentingan dengan konflik tersebut. Saya tidak di pihak rezim, juga tidak di pihak SBY. Demikian klarifikasi saya. Salam," tegas Yusril dalam pernyataan tertulisnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya