Berita

Foto: RMOL

Hukum

KPK Didemo Tuntaskan Grand Corruption Reklamasi Teluk Jakarta

SENIN, 13 FEBRUARI 2017 | 19:22 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Massa dari Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor Reklamasi kembali menggelar unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (13/2). Mereka mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus megakorupsi proyek reklamasi teluk Jakarta.

"Sebulan yang lalu kami telah melakukan demonstrasi dan pelaporan kepada KPK untuk segera mengusut secara tuntas kasus korupsi Teluk Jakarta. Sayang hingga hari ini, kami belum mendengar KPK melakukan tindak kongkrit untuk menuntaskan kasus tersebut," ujar koordinator lapangan aksi, Yonpi S, dalam orasinya.

Dia mengatakan, bukan hanya dirinya yang kecewa mengingat publik sangat menanti kasus reklamasi teluk Jakarta dibongkar hingga tuntas. Apalagi Ketua KPK Agus Rahardjo pernah memberi label kasus ini sebagai grand corruption, alias kasus yang sangat besar dan melibatkan orang-orang hebat, baik yang duduk di pemerintahan maupun pengusaha kelas kakap.


"Namun sayang, KPK sangat lamban mengusut kasus ini sehingga publik curiga bahwa KPK akan menghentikan kasus ini hanya sampai pada Sanusi dan Ariesman Widjaja. Padahal keduanya hanya sekelas operator. Sementara otak korupsinya masih bebas berkeliaran," katanya.

Mereka menyampaikan tetap berkomitmen untuk mengawal penuntasan kasus ini hingga tuntas. Yonpi mengatakan tidak ada yang tidak mungkin menyeret otak pelaku grand corruption reklamasi, tinggal apakah KPK mau atau tidak.

Adapun yang menurut dia perlu ditangkap dan diadili adalah gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bos Agung Podomoro Land Sugiyanto Kusuma alias Aguan, dan staf khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja. Sebab ketiganya diduga kuat terlibat dalam grand corruption reklamasi teluk Jakarta.

"Awalnya kami merasa bangga KPK berani menyekal Aguan dan Sunny. Namun kami harus menerima kekecewaan saat KPK sudah tidak 'menyentuh' keduanya lagi. Padahal keduanya layak ditetapkan sebagai tersangka, bersama Ahok," demikian Yonpi. [sam]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya