Berita

Brigade Al Khansaa/reuters

Dunia

Polisi Moral ISIS Siksa Gadis 10 Tahun Sampai Tewas

JUMAT, 10 FEBRUARI 2017 | 03:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kelompok teroris  Islamic State (ISIS) tidak pernah lepas dari pemberitaan tentang aksi-aksi brutal mereka yang mengerikan, termasuk kepada anak-anak.

Baru-baru ini, seorang bocah perempuan berumur 10 tahun di Kota Mosul, Irak, diberitakan tewas secara mengerikan akibat hukum fisik yang kejam oleh "polisi moral" ISIS.

Faten, nama gadis itu, disiksa sampai meninggal dunia oleh para "polisi moral" menggunakan perangkat mirip alat penyiksaan abad pertengahan. Lebih tragis, eksekusi itu dilakukan di depan ibu dari bocah malang itu. Demikian dilaporkan Dailymail.


Faten dihukum karena melangkah ke luar rumah tanpa ditemani lelaki dewasa, seperti ayah atau saudara kandungnya. Di bawah aturan ketat yang diberlakukan oleh para fundamentalis di kota Mosul, kaum perempuan dilarang meninggalkan rumah mereka sendirian.

Situs berita Rusia, Sputnik, melaporkan bahwa ibu dari gadis itu diminta oleh polisi "Hisbah" untuk menentukan apakah dia atau putrinya yang harus menanggung hukuman brutal atas pelanggaran tersebut.

Sang ibu, yang percaya bahwa hukuman itu tak akan fatal, memiliih anaknya sebagai korban eksekusi.

Anggota dari Brigade Al-Khansaa yang terdiri dari para perempuan, melaksanakan eksekusi itu. Faten dihukum dan akhirnya tewas akibat luka-luka yang dihasilkan hukuman brutal.

Seorang saksi berusia 20-an tahun yang tidak mau mengungkapkan namanya, menceritakan kepada Sputnik bahwa alat penyiksaan itu terbuat dari logam berbentuk seperti rahang bergigi.

Alat tersebut menjepit dan mencabik daging korban, sehingga dinamai "biter". Ada juga dugaan bahwa alat itu lebih dulu disiram dengan racun untuk menghasilkan efek mematikan. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya