Berita

Paus Fransiskus/net

Dunia

Paus Fransiskus: Orang Rohingya Disiksa Dan Dibunuh Hanya Karena Ingin Hidup Sesuai Iman Muslim

KAMIS, 09 FEBRUARI 2017 | 00:17 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus, mengeluarkan kritik pedas terhadap pemerintah dan militer Myanmar karena perlakukan kejam mereka terhadap warga etnis Rohingya.

Paus mengatakan, minoritas Rohingnya telah disiksa dan dibunuh hanya karena mereka ingin hidup sesuai budaya dan ajaran Islam.

Pernyataan keras itu dilontarkan Paus dalam kotbah mingguan yang menanggapi laporan terbaru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pekan lalu yang menyebut aparat keamanan Myanmar melakukan pembunuhan massal, pemerkosaan massal dan pembakaran desa-desa orang Rohingya.


"Mereka telah menderita selama bertahun-tahun, mereka telah disiksa, dibunuh hanya karena mereka ingin hidup sesuai budaya mereka dan iman Muslim mereka," tegas Paus, diberitakan Reuters.

Juga diberitakan situs Radiovaticana, bersama-sama sekitar 7000 orang yang hadir di Aula Paulus di Vatikan, Paus menaikkan doa umat Kristiani, "Bapa kami", khusus bagi para migran yang dieksploitasi dan dipermalukan, terutama untuk warga Rohingya yang menderita.

"Mereka diusir dari Myanmar, pindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena tidak ada yang menginginkan mereka. Tapi mereka adalah orang-orang baik, cinta damai. Mereka bukan Kristen. Mereka adalah orang-orang baik. Mereka adalah saudara-saudara kita," tambah Paus.

Myanmar, negara yang dihuni mayoritas Buddha, berkali-kali sudah membantah semua tuduhan pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya di utara negara mereka.

Namun, para saksi yang dikutip dalam laporan PBB bersaksi bahwa terjadi pembunuhan bayi, balita, anak-anak, wanita dan orang tua, pembakaran desa, penahanan besar-besaran, pemerkosaan besar-besaran disertai kekerasan seksual, juga penghancuran makanan dan sumber makanan etnis Rohingya oleh aparat keamanan Myanmar. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya