Berita

Net

Hukum

Tagih Janji, Majelis Taklim Banten Janji Kembali Geruduk KPK

RABU, 08 FEBRUARI 2017 | 17:56 WIB | LAPORAN:

Persatuan Majelis Taklim Banten memastikan kembali mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendesak pengumuman tersangka korupsi dari unsur pimpinan di provinsi itu.

Pimpinan Persatuan Majelis Taklim Banten Sariah menyatakan, dirinya bersama para ustadzah dan pemimpin majelis taklim se-Banten merasa perlu turun dan kembali mendatangi KPK meminta komisioner dan penyidik bertindak sesuai amanah yang diemban.

"KPK menyatakan ada calon gubernur yang diduga korupsi. Kami minta KPK transparan dan umumkan agar masyarakat tak resah dengan kabar tersebut," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/2).


Menurut Sariah, dampak yang ditimbulkan dari korupsi menyentuh berbagai segi kehidupan masyarakat. Korupsi menjadi masalah sangat serius karena dapat membahayakan pembangunan sosial ekonomi, politik, serta dapat merusak moral bangsa.

Dia menambahkan, Banten yang menjadi salah satu sorotan masyarakat dalam kasus-kasus korupsi harus mulai dibersihkan dari berbagai tudingan. Terutama dalam hal memilih calon pemimpin pada proses pilkada.

"Adanya Cagub Banten Rano Karno yang diduga kuat terlibat dalam kasus suap Pilgub Banten 2011, dan telah mengalami proses persidangan berulang-ulang harus segera dibuka ke publik. Dalam rangka memberi kejelasan kepada masyarakat agar masyarakat tidak salah dalam memilih gubernur yang akan memimpin lima tahun mendatang," jelas Sariah.

Menurutnya, keterangan yang diberikan oleh saksi Yayah Rodiah dalam persidangan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana jelas menyebutkan keterlibatan gubernur incumbent Rano Karno.

Dalam aksinya di Gedung KPK Selasa kemarin (7/2), komunitas Majelis Taklim Banten tersebut memohon agar KPK segera mengumumkan status hukum Rano Karno sebelum pelaksanaan Pilkada Banten pada 15 Februari 2017.

"Ini semata-mata agar supremasi hukum dapat ditegakkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara obyektif, jujur dan adil. Jangan sampai yang terpilih adalah figur yang ternyata terlibat korupsi," tegas Sariah. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya