Berita

Suyoto/net

Nusantara

Kang Yoto: Jangan Lagi Perdebatkan Sekolah Gratis Atau Bayar

RABU, 08 FEBRUARI 2017 | 00:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Bupati Bojonegoro, Suyoto (Kang Yoto), menegaskan bahwa tidak ada gunanya lagi mempersoalkan biaya pendidikan di daerahnya itu. Hal tersebut dikatakannya berkaitan pelaksanaan UU 23/2014 seputar pengalihan wewenang penyelenggaraan pendidikan kepada pemerintah provinsi.

Melalui aturan itu, pengelolaan SMA/SMK se Jatim resmi menjadi kewenangan Pemprov Jatim. Dengan kewenangan pengelolaan itu, Pemprov menerapkan standar sumbangan pendanaan pendidikan (SPP) baru yang berlaku untuk SMA/SMK.

Menurut Kang Yoto, pertanyaan yang kerap muncul terkait mutu pendidikan adalah seputar opsi mana yang paling pas, antara sekolah gratis atau sekolah terjangkau. Soal itu, Kang Yoto mengaku sudah memikirkannya setelah mengetahui angka partisipasi SMP dan SMA yang rendah di Bojonegoro. Akhirnya, Bojonegoro lebih memilih pendekatan sekolah terjangkau, bukan gratis.


Ada beberapa pertimbangan. Pertama, di lima tahun pertama jabatan Kang Yoto sebagai bupati, anggaran pemerintah sangat jauh dari cukup. Fokus utamanya ada pada pembangunan infrastruktur jalan, pertanian, kesehatan dan pendidikan. Kedua, jumlah sekolah swasta di Bojonegoro cukup banyak. Karena itu, keputusan sekolah gratis tidak boleh hanya berlaku pada sekolah negeri saja. Ketiga, sudah ada sekolah yang memiliki reputasi unggulan di Bojonegoro. Para orang tua dengan suka rela mau membayar untuk peningkatan proses belajar mengajar.

Keempat, pemberian BOS dalam jumlah besar idealnya membuat sekolah mampu menutup biaya operasionalnya, sehingga tidak perlu lagi menarik lagi uang siswa. Namun dalam praktiknya, ini membawa masalah, terutama soal perbedaan kebutuhan biaya masing-masing sekolah di desa atau kota.

Menurut Kang Yoto, sekolah gratis memiliki kecenderungan merugikan dunia pendidikan. Seringkali posisi para murid menjadi lemah dengan alasan bahwa mereka sedang menikmati sekolah gratis.  

Pemerintah Bojonegoro, tegasnya, lebih memilih bantuan langsung kepada anak-anak yang masih bersekolah lewat pemerintah desa.

"Tahun 2015, sebagai uji coba, bantuan kami istilahkan adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan sebesar Rp 500 ribu per siswa. Angka ini, naik menjadi Rp 2 juta per siswa di tahun 2016/2017," jelas pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Lewat bantuan langsung, para siswa memiliki uang untuk membayar sekolah. Mereka menjadi lebih percaya diri di depan guru karena membayar biaya pendidikan untuk sekolah negeri maupun swasta.

Karena itu, Kang Yoto menilai opsi sekolah gratis atau membayar tidak relevan lagi untuk diperbincangkan di Bojonegoro. Kini tanggung jawab provinsi adalah memberikan layanan pendidikan SMA terbaik. Sementara Pemkab, bisa fokus membuat warganya mampu bersekolah. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya