Berita

Faisal Basri

Bisnis

Faisal Basri: Menteri Rini Sumber Masalah, Kenapa Tak Diganti Saja

SELASA, 07 FEBRUARI 2017 | 13:55 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Menteri BUMN Rini Soemarno dinilai menjadi menjadi sumber permasalahan dari kekusutan perusahaan milik negara.

Yang terbaru adalah terkait holding BUMN lewat Peraturan Pemerintah (PP) No 72 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyertaan Modal dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas.

"Saya rasa sumber masalahnya di Rini Seomarno," tegas mantan Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas, Faisal Basri, kemarin.

Menurut pakar ekonomi ini, seperti dikutip dari sebuah media, Rini tidak memiliki kapasitas untuk duduk sebagai pemegang saham BUMN,

Faisal Basri sendiri juga heran kenapa Presiden Jokowi tak mencopot Menteri Rini. Padahal DPR sudah merekomendasikan pencopotan kepada Presiden. DPR juga telah lama mencekalnya sebagai tuntutan pertanggungjawaban adanya korupsi di PT Pelindo II.

"DPR berkeinginan Menteri yang tidak boleh ke DPR. Apakah masih nggak jelas? Rakyat sudah nggak percaya sama dia (Rini). Pertanyaannya kenapa Rini nggak diganti aja ya? Yah tanya Presiden Jokowi-lah," ungkapnya.

Sebelumnya, mantan Ketua MK Mahfud MD juga mendorong agar PP 72/2016 digugat ke Mahkamah Agung. Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI ini menilai, langkah Rini telah melanggar 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

"Dulu saya ditanya mengenai pembentukan holding, lalu saya bilang ‘silahkan saja bentuk payung hukumnya’ dan ternyata yang diterbitkan berupa PP. Tentu tidak sebanding dengan undang-undang yang mengatur BUMN," kata Mahfud.

"Kalau ketentuan diatur dengan UU, ya harus diubah oleh UU, tidak bisa diubah oleh PP atau Perpres. Jadi hukum itu harus setara," tandasnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya