Berita

Ilustrasi/net

Dunia

Trump Jatuhkan Sanksi Baru Untuk Iran Merespons Uji Rudal

SABTU, 04 FEBRUARI 2017 | 07:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, akhirnya memberlakukan sanksi baru terhadap Iran setelah Republik Islam itu melakukan uji rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan di lokasi rahasia.

CNN melaporkan, Departemen Keuangan AS menerapkan sanksi terhadap 25 individu dan perusahaan yang terhubung dengan program rudal balistik Iran dan yang memberikan dukungan kepada Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Flynn, menyebut uji rudal Iran sebagai tindakan "provokatif" dan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang Iran mengambil langkah-langkah pada program rudal balistik yang mampu meluncurkan senjata nuklir.


"Mereka tidak berperilaku baik," kata Trump soal Iran, ketika ia menandatangani perintah eksekutif itu di Oval Office pada hari Jumat kemarin (3/2).

Merespons sanksi baru itu, Michael Flynn, mengatakan bahwa selama ini masyarakat internasional telah terlalu toleran terhadap perilaku buruk Iran.

"Hari-hari di mana kita menutup mata terhadap tindakan bermusuhan Iran terhadap Amerika Serikat dan masyarakat dunia sudah berakhir," kata Flynn
.
Sanksi baru ini dirancang untuk tidak menghambat kesepakatan nuklir Iran yang sudah diteken AS dan Iran di masa jabatan Presiden AS sebelumnya, Barack Obama. Kesepakatan lama itu memungkinkan pencabutan sanksi utama terhadap Iran disusul pembatasan program nuklir Iran.

Namun, para pejabat pemerintahan Trump mengatakan sanksi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap bahwa penawaran kerjasama antara perusahaan-perusahaan AS dan Iran, seperti perjanjian dengan Boeing untuk pengadaan armada jet.

Sementara Iran merespons sanksi baru itu dengan menyebutnya sebagai kebijakan "ilegal" dan "ekstrateritorial." Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, sanksi itu bertentangan dengan apa yang seharusnya dilakukan AS. Iran menegaskan bahwa program rudal mereka murni untuk "tujuan defensif". [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya