Berita

Ahok/Net

Hukum

Ahok: Soal Percakapan SBY-Kiai Ma'ruf Urusan Penasihat Hukum

RABU, 01 FEBRUARI 2017 | 16:44 WIB | LAPORAN:

Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak tahu menahu soal percakapan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin. Sebagaimana disinggung tim kuasa hukumnya dalam sidang kasus penistaan agama yang digelar kemarin (Selasa, 31/1).

"Terkait informasi telepon Bapak SBY ke Kiai Ma'ruf tanggal 7 Oktober adalah urusan penasihat hukum saya," bebernya dalam pernyataan tertulis berjudul 'Klarifikasi dan Permohonan Maaf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kepada KH Ma'ruf Amin, Rais Aam PBNU', Rabu (1/2).

Ahok menjelaskan, informasi tersebut didapat dari tim kuasa hukumnya yang menyodorkan pemberitaan sebuah media massa tertanggal 7 Oktober 2016 bahwa ada informasi telepon SBY ke Kiai Ma'ruf.


"Selanjutnya, terkait soal ini saya serahkan kepada penasihat hukum saya," kata Ahok.

"Demikian klarifikasi saya sampaikan, saya berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan persoalan. Dan saya juga berharap agar pihak-pihak lainnya tidak memperkeruh suasana," jelasnya.

KH Ma'ruf Amin dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus penistaan agama dengan Ahok sebagai terdakwa. Pada kesempatan itu, kuasa hukum Ahok menanyakan kepada Kiai Ma'ruf ihwal dasar dikeluarkannya fatwa MUI terkait kasus Ahok.

Kuasa hukum Ahok sempat pula menanyakan latar belakang Kiai Ma'ruf yang pernah menjabat Dewan Pertimbangan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian menanyakan soal bantuan hibah yang diperoleh MUI saat Kiai Ma'ruf duduk di Wantimpres. Lebih dari itu, kuasa hukum Ahok mengkonfirmasi Kiai Ma'ruf yang juga Rois Aam Nahdlatul Ulama terkait kemungkinan fatwa MUI mengandung kepentingan tertentu. [wah]    

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya