Berita

Dahnil Anzar

Politik

Negara Dalam Keadaan Bahaya, Kalau Informasi Ahok Berasal Dari Sadapan

RABU, 01 FEBRUARI 2017 | 16:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengakuan tim pengacara Terdakwa kasus penistaan agama Basuki T. Purnama yang memegang bukti percakapan antara Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terus mengusik keingintahuan publik.

Karena pertanyaannya, dari mana Ahok dan timnya mendapatkan data tersebut.

"Karena wewenang penyadapan hanya dimiliki aparat negara seperti BIN, KPK, Kejaksaan, Kepolisian, Bais," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya petang ini.


Lebih jauh, Dahnil mengungkapkan ada dua kemungkinan bila pengakuan Ahok dan timnya itu benar. Pertama, Ahok benar memiliki data sadapan itu. Kedua, Ahok berbohong alias menyebarkan informasi hoax.

Dia menegaskan bila Ahok betul punya data sadapan pembicaraan itu, ini adalah ancaman serius bagi demokrasi Indonesia. Karena diduga ada abuse of power yang dilakukan oleh aparat yang memiliki kewenangan sadap. Menurutnya, hal berbahaya sekali.

"Mereka menggunakan wewenang sadapan sebagai alat politik kepentingan kelompok dan partai politik tertentu," imbuhnya.

"Namun terkait dengan kepentingan negara yang lebih luas mereka keteteran hal Ini bisa dilihat dari data-data intelijen yang diterima oleh Pak Joko Widodo sebagai Presiden yang dianggap dalam beberapa hal terkesan kacau balau," tandasnya.

Dalam sidang kemarin, pengacara Ahok, Humphrey Djemat, mempertanyakan Kiai Maruf Amin.

"Apakah sebelum pertemuan hari Jumat, Kamisnya ada telepon dari SBY sekitar pukul 10.16 WIB supaya diatur pertemuan dengan paslon satu agar diterima di PBNU dan SBY juga minta segera dikeluarkan fatwa sal penodaan agama?" tanya  Humphrey Djemat.

Kiai Ma'ruf mengakui menerima Agus di PBNU. Namun dia membantah menerima telepon dari SBY.

Ahok sendiri juga bereaksi atas bantahan Kiai Ma'ruf tersebut.

"Saya berterima kasih, saudara saksi ngotot di depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap," kata Ahok dalam persidangan. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya