Berita

Politik

Muhadjir Ungkap Kondisi Memprihatinkan SMK

SELASA, 31 JANUARI 2017 | 16:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

. Kualitas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih memprihatinkan sampai saat ini. Mereka seolah kurang mendapatkan pelatihan sesuai dengan bidang masing-masing.

Demikian ditegaskan Anggota DPD RI dari Sulawesi Tenggara, Abdul Jabbar Toba, saat rapat dengar pendapat dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).

Kualitas pengajar yang tidak maksimal menghasilkan jumlah pengangguran lulusan SMK sangat besar. Dirinya mencatat, saat ini kurang-lebih 7000 lulusan dari SMK di Sulawesi Tenggara belum bisa meneruskan ke dunia kerja.


Menjawab itu, Mendikbud Muhadjir Effendi menjelaskan bahwa saat ini banyak SMU yang "disulap" menjadi SMK. Akhirnya, jumlah guru sesuai dengan keahlian hanya berjumlah 22 persen.

"Sisanya guru yang mengajarkan matematika dan agama," jelas Muhadjir, seperti disiarkan bagian pemberitaan DPD RI.

Menurut Muhadjir, tidak ada harapan bagi SMK di Indonesia untuk maju jika kondisi masih sama seperti tadi. Muhadjir juga mengaku berat membenahi ini, sehingga pada tahun lalu pihaknya menyekolahkan guru-guru di SMK untuk memiliki keahlian baru atau keahlian ganda.

"Tahun ini kita sudah menyekolahkan 15.000 guru SMK. Ini kita tempuh karena tidak mungkin mengangkat guru baru. Karena anggarannya memang tidak ada,” jelas dia.

Dalam kesempatan rapat itu, Muhadjir juga memberi penjelasan mengenai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Program itu sebelumnya dianggap tidak siap dilakukan karena masih ada ketimpangan yang sangat besar antara pendidikan di Pulau Jawa dan luar Jawa, juga di kota dan desa.

Dia mengimbau pemerintah daerah, sesuai kewenangan daerahnya, dapat membantu pemenuhan atau pengadaan kelengkapan komputer bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki komputer. Terutama sekolah yang berlokasi jauh dari sekolah pelaksana UNBK.  

"Pemerintah daerah juga harus menyediakan ketersediaan listrik yang memadai untuk mendukung sekolah pelaksana UNBK," tuturnya. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya