Berita

Ahmad Zainuddin/net

Kesehatan

Masyarakat Perlu Dididik, Pemerintah Jangan Tutupi Antraks

SABTU, 28 JANUARI 2017 | 07:23 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di pedesaan, mesti mendapatkan edukasi lanjutan tentang makanan higienis. Edukasi diperlukan untuk mencegah kasus Antraks terulang, seperti yang menimpa warga di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

Anggota Komisi IX DPR RI (bidang Kesehatan), Ahmad Zainuddin, mengatakan, penyakit Antraks bisa menyerang beberapa warga di Kulon Progo karena pengetahuan warga yang amat minim tentang prasyarat makanan higienis.

"Mereka sebelumnya memakan daging binatang yang mati karena sakit antraks. Masyarakat perlu diberi edukasi lagi. Daging binatang sakit yang dimasak belum tentu higienis," ujar Zainuddin lewat keterangan tertulis, Sabtu (28/1).


Dua hari lalu, Zainuddin melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta bersama beberapa anggota Komisi IX. Salah satu tujuan kunjungan tersebut untuk melihat perkembangan penanganan kasus antraks di Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo.

Zainuddin menyesalkan perbedaan sikap di antara pemerintah. Pemkab Kulon Progo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas temuan kasus antraks di wilayahnya berdasarkan hasil penelitian laboratorium RS Sarjito dan FK UGM.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo tidak ingin terburu-buru tetapkan status KLB. Dinkes Kulon Progo menyatakan dari 16 orang penderita antraks tipe kulit, 15 orang diantaranya  telah dinyatakan  sembuh dan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal juga tidak dapat dipastikan akibat virus antraks karena korban memiliki riwayat komplikasi diabetes dan penyakit jantung, serta berusia lanjut.
 
Pemerintah harus respons cepat setiap ada indikator penyakit menular atau berbahaya seperti antraks. Ini demi menyelamatkan nyawa manusia. Jangan ada upaya menutup-nutupi," tambahnya. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya