Direktur Utama PT. Pelindo II, Elvin G. Masassya menerima kunjungan Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (23/1).
Dalam kunjungan itu, Luhut menanyakan langsung sejumlah hal strategis soal pelabuhan. Termasuk mengenai perkembangan program-program yang sedang berlangsung di IPC Group dan stakeholders ke pelabuhanan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT JICT, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), NPCT1, General Manager KSO TPK Koja, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok, Marwansyah serta stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok.
Kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok ini sekaligus guna melakukan tinjauan lapangan ke Terminal Penumpang Tanjung Priok, Pusat Percepatan Perizinan Impor dan Ekspor Terpadu (P3IET), Terminal Petikemas JICT, Terminal Petikemas KSO TPK Koja, Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara, Car Terminal PT IKT, Terminal Petikemas Kalibaru, dan Emplasemen KA-JICT.
"Secara konsisten IPC terus berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagai aspek yang secara bertahap menghadirkan pelayanan cepat, mudak diakses, fasilitas fisik yang memadai, dan ramah terhadap stakeholders. Salah satunya adalah dengan perbaikan layanan operasional dan penyediaan infrastruktur dan suprastruktur yang lebih baik,†jelas Elvyn.
"Upaya peningkatan konektivitas nasional dan kelancaran arus kapal dan barang, termasuk
dwelling time, perusahaan juga mendukung berbagai inisiatif dan usaha pembenahan logistik maritim nasional."
Elvyn menjelaskan, sebagai salah satu upaya perbaikan mekanisme koordinasi antara operator pelabuhan dengan semua instansi terkait, Pelindo II juga mendukung penerapan Inaportnet untuk pelayanan kapal dan pilot project Integrated Billing System (IBS) di Pelabuhan Tanjung Priok.
IBS merupakan bagian dari program Kementerian BUMN untuk mengintegrasikan Sistem Pelayanan Jasa Kepelabuhan di seluruh Pelindo I-IV untuk pengguna jasa secara on-line sehingga akan didapatkan sistem pelayanan yang terpadu dan efisien guna mengoptimalkan biaya logistik sekaligus meningkatkan kemudahan bertransaksi bagi pengguna jasa.
Selanjutnya, masih kata Elvyn, akan dilakukan integrasi Inaportnet dengan Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan suatu sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu penyimpanan data dan informasi secara tunggal. "Dengan adanya INSW, pengguna jasa dapat melakukan tracking dengan mudah dari sisi dokumen perijinan serta pergerakan dan status petikemas impor atau ekspor sehingga pengguna jasa dapat langsung merespon kendala," sambungnya.
Elvyn memaparkan, Pelindo II memastikan kelancaran arus barang (
flow of goods), khususnya bagian kontribusi IPC pada tahap pre-clearance dan post clearance, dengan mempercepat kegiatan bongkar muat kapal-dermaga, perawatan/peremajaan alat B/M, penerapan terminal operating system (TOS) dan simulator training.
"Di sisi lain, perusahaan juga mempercepat pelayanan
delivery, mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, termasuk membangun aplikasi e-services (transaksi on-line), maupun pengaturan alur dan perpindahan truk, penerapan tarif progresif dan autogate," jelasnya.
Elvyn menambahkan, pihaknya senantiasa mendukung program-program Pemerintah dalam perbaikan dan pembangunan sektor ke pelabuhanan dan logistik maritim. Dalam pelaksanaannya, perusahaan juga membutuhkan kolaborasi dan dukungan penuh Pemerintah maupun para pemangku kepentingan lainnya.
"Ke depan diharapkan dapat dibangun keselarasan persepsi dalam menangani berbagai isu sektor kepelabuhanan di Indonesia, termasuk kapasitas, kinerja, teknologi informasi, aksesibilitas hinterland, konektivitas antar moda, hingga perencanaan secara lebih terintegrasi. Besar harapan kami bahwa kolaborasi antar institusi dan pelaku usaha dapat membawa kita semua ke langkah-langkah yang mengoptimalkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia," tandasnya.
[sam]