Munculnya fenomena bisnis ekonomi kreatif Mi1 Global di Indonesia harus lebih dipahami.
"Sebagian besar pelaku bisnis jaringan di Indonesia sudah sering menjadi korban dari penipuan yang mengatasnamakan bisnis investasi. Itulah bisnis bodong yang juga sering dikatakan ilegal oleh OJK," jelas Robert Riovanni selaku managing director Mi1 Global dalam jumpa pers di kantor Mi1 Global, Sunter, Jakarta, Minggu (27/1).
Robert yang akrab disapa Coach Rio menerangkan, seperti halnya dalam membeli rokok, setiap orang biasanya memilih membeli per bungkus daripada eceran karena harganya lebih murah. Apalagi jika membeli kotak besar atau sloft maka dipastikan harganya akan jauh lebih murah lalu kemudian jika membelinya satu bal.
Demikian sesungguhnya aktifitas bisnis di Mi1 Global, benar-benar jual beli seperti pada umumnya atau dengan kata lain murni berdagang.
"Bukankah pulsa telepon dan token listrik merupakan kebutuhan primer jutaan manusia saat ini di Indonesia. Sehingga tidak mungkin tidak laku untuk dijual kembali untuk perputaran produknya," kata Coach Rio.
Menurutnya, pemilihan pulsa atau token listrik sebagai produk utama bisnis Mi1 Global dalah karena kedua produk tersebut tidak memiliki umur kadarluarsa, tidak membutuhkan warehouse sebagai gudang penyimpanan, juga tidak memiliki urusan logistik dalam persolan pengiriman barangnya atau dengan kata lain juga bisnis Mi1 Global menjadi begitu efisien dan efektif.
"Akan berbeda situasinya jika produk tersebut diganti dengan produk fisik seperti makanan, suplemen kesehatan, produk kecantikan wajah, fashion, alat rumah tangga dan perhiasan," beber Coach Rio.
Mi1 Global juga bukan bisnis yang mengandalkan perekrutan orang baru untuk menghasilkan keuntungan perusahaan. Dan bukan berbentuk program untuk memutar atau menggandakan uang seperti halnya arisan berantai.
Pada 26 Januari nanti, Mi Global juga akan melakukan penandatanganan MoU untuk berbagai proyel. Termasuk MIGO Station, dilanjutkan e-commerce Mi1 yaitu mall.com dan Travero.co.id yang kelak akan menjadi portal belanja lima besar di Indonesia.
"Kami jelas perusahaan legal dan taat dalam membayar pajak. Yang paling penting modus operandi kami bukan seperti yang digembar-gemborkan oleh banyak pihak," ujar Coach Rio.
Dia menambahkan, tudingan bahwa Mi1 Global merupakan bisnis ilegal dan penipuan bisa saja merupakan para kompetitor yang tidak suka dengan kehadiran Mi1 Global di Indonesia.
"Tapi kami tidak mau ambil pusing, tetap maju dan terus memajukan wira usaha digital di Indonesia," tegas Coach Rio.
Fero Walandouw selaku dirut Trinity Mione Solution yang bergerak di bidang e-commerce dengan nama Travero sebagai anak usaha PT Mi1 Global Indonesia menambahkan, pihaknya adalah cikal bakal masyarakat non tunai atau cashless society, dan lembaga perbankan tanpa bank atau branchless banking.
"Kami adalah masyarakat digital di negeri virtual yang kelak mata uangnya adalah digital money. Inilah republik digital Mi1," tegasnya.
[ian]