Berita

Foto/Net

Bisnis

Susi Larang Anak Buah Main Mata Dengan Maling Ikan

Lantik Dirjen PSDKP
SABTU, 21 JANUARI 2017 | 09:16 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kemarin melantik Eko Djamo Asmadi sebagai Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menggantikan Asep Buhanudin. Dalam sambutan­nya, Susi menekankan kepada jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjaga integritas.

Susi mengatakan, pemberantasan illegal fishing (pencurian ikan) akan terus dilakukan tanpa henti.

"Penegakan hukum illegal fishing di Indonesia selama ini telah memberikan beberapa hasil yang luar biasa. Ini akan terus dilakukan sehingga laut memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya," tekad Susi.


Bos Susi Air itu meminta, seluruh pejabat yang bertu­gas mengawasi sumber daya laut dan perikanan di dalam negeri, bisa benar-benar men­jaga integritasnya. "Negara harus melindungi nelayan tradisional, bukan malah ber­main matadengan para pelaku illegal fishing," ingatnya.

Dia berpesan, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP KKP) harus mampu melaku­kan tugasnya dengan baik. Karena, hanya dengan kesungguhan, cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia bisa dengan mudah tercapai.

"Kredibilitas dari semua penjaga-penjaga laut ini lebih penting daripada armada dan kemampuan logistik lainnya. Kredibilitas, integritas, dan sikap tidak bisa dibeli, sangat dibutuhkan," tegasnya.

Susi juga berharap, sektor kelautan bisa memerangi kemiskinan. Sehingga bisa membantu target pemerintah untuk mengurangi kesenjangan.

Susi juga meminta anak buahnya berhemat. Menurut­nya, setiap operasional dan kegiatan yang dilakukan oleh para pegawai KKP, harus efisien dan berdampak lang­sung kepada masyarakat.

Dia mengapresiasi kinerja anak buhanya selama dua tahun terakhir. KKP selalu masuk jajaran kementerian dengan kinerja terbaik, baik dari sisi kinerja, pengelolaan keuangan, dan lain-lain.

Namun demikian, pesannya, bukan berarti sekarang santai. Sebab, masih banyak hal yang harus dibenahi, salah satunya soal penggunaan anggaran kementerian.

"Pekerjaan belum selesai. Penghematan negara harus kita lakukan, pemakaian anggaran negara harus lebih prudent, lebih teliti, dan efisien," pung­kasnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya