Berita

Helikopter Agusta Westland AW 101/Net

Hukum

Pembelian Helikopter 101 Rakitan Inggris Dibatalkan

Menhan Utamakan Alutsista Dalam Negeri
JUMAT, 20 JANUARI 2017 | 09:42 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Sleman, kemarin.

"Pembelian Helikopter AW 101 batal, Presiden tidak mau," kata Ryamizard.

Namun, dia menjelaskan, pem­belian pesawat tempur oleh TNI AU dalam rangka revitalisasi alutsista diserahkan sepenuhnya kebijakan kepada Presiden.


"Revitalisasi alutsita terserah Presiden saja," katanya.

Ketika ditanya tentang jenis pesawat yang akan dibeli, Ryamizard akan memprioritas­kan membeli pesawat produksi dalam negeri.

"Pesawat buatan kita sendiri juga bisa di IPTN," katanya.

Langkah Menhan untuk mem­beli alutsista produk dalam negeri mengikuti arahan dari Presiden Jokowi.

Di tempat terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, investigasi pem­belian Helikopter mewah Augusta Westland AW 101 tetap berjalan meski kontrak pembe­lian telah dibatalkan.

Hanya saja, dia belum bisa me­mastikan kapan menerima laporan hasil investigasi tersebut.

"Yang namanya investigasi itu butuh waktu, gak bisa dipastikan mengenai kapannya," kata Gatot usai acara penutupan Rapim TNI Tahun 2017 di Aula Mabes TNI, Cilangkap, kemarin.

Namun, menurut Gatot, pen­gusutan pembelian heli me­wah sebenarnya juga dilakukan Kementerian Pertahanan atas perintah Presiden Joko Widodo.

Karena itu, pihaknya akan melakukan pengusutan dengan cara berbeda.

"Presiden kan mengatakan bahwa departemen pertahanan, tentu tim investigasi bukan dari kita. Tetapi, TNI akan lakukan investigasi sendiri dan perlu waktu itu," ujarnya.

Gatot telah menerjunkan membentuk tim investigasi un­tuk mencari tahu alasan pembe­lian heli asal pabrikan Inggris tersebut.

"Saya sudah kirim tim investi­gasi. Kenapa itu pembelian heli AW terjadi," ujar Gatot.

Gatot menjelaskan, alasan­nya membentuk tim investigasi dalam upaya mencari tahu apak­ah pembelian tersebut sesuai prosedur atau tidak. Jika ada kekeliruan dalam pembelian tersebut maka berakibat adanya pemberian sanksi.

"Kalau ada kesalahan akan dihukum," tegasnya.

Sementara Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahanto ber­janji akan mengevaluasi ren­cana pembelian helikopter Agusta Westland AW 101 yang sempat bermasalah beberapa waktu lalu.

"Heli ini sudah ada pada per­encanaan sebelumnya. Namun, saya akan evaluasi dulu," kata Hadi di Istana Negara.

Soal jadi atau tidaknya he­likopter tersebut dibeli, kata Hadi,itu bergantung pada hasil evaluasi nantinya. "Itu kan tim, tidak bisa dari beberapa orang saja. Tim melihat beberapa as­pek," ujar Hadi

Presiden Jokowi sebelumnya mengaku akan meminta infor­masi lengkap terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan terkait dengan pembelian he­likopter AgustaWestland AW101 oleh TNI Angkatan Udara.

"Saya nanti akan tanyakan ke Kemenhan karena ini urusannya dari Kementerian Pertahanan. Yang jelas satu saja, kalau ada penyele­wengan tahu sendiri," katanya.

Presiden menegaskan pe­merintah berkomitmen ingin memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Menurut dia, bila industri per­tahanan dalam negeri mampu me­menuhi kebutuhan akan alutsista Indonesia, maka pemerintah akan memprioritaskan hal tersebut. "Sejak awal kalau dalam negeri bisa, ya dalam negeri. Kalau tidak, dari luar pun juga harus ada hitungannya, ada kalkulasinya," ujarnya. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya