Berita

Foto/Net

Hukum

Yasonna Buru Oknum Imigrasi Sindikat TKI Ilegal

JUMAT, 20 JANUARI 2017 | 09:40 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly tak memungkiri ada oknum petugas imigrasi yang terlibat da­lam sindikat Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal. Kasus tersebut, kini tengah diselidiki dan pelaku­nya akan ditindak tegas.

Hal itu dikatakan Yasonna saat rapat kerja membahas kebijakan bebas visa dengan komisi hukum di, Jakarta, kemarin.

"Jadi maraknya tenaga kerja asing di Indonesia karena ada sindikatnya, pemain lama. Sama kaya TKI kita di luar itu kan korban pemalsuan data dan sindkiat. Petugas Imigrasi kita ada yang terlibat, dan saya sudah bilang ke Dirjen Imigrasi untuk menyelidiki dan nggak ada toleransi lagi," kata Yasonna.


Namun demikian, menteri asal PDI Perjuangan itu men­gungkapkan, sepanjang 2016 pihaknya sudah menindak ban­yak warga negara asing (WNA) yang melanggar izin tinggal di Indonesia. Totalnya sebanyak 7.787 orang yang asalnya dari beberapa negara.

"Sepanjang 2016 ada sebanyak 7.787 WNA yang ditindak admin­istratif keimigrasiannya. Jumlah itu termasuk yang dideportasi. Sementara di UPTdan Kanim 4.686 tindakan," ujarnya.

Yasonna juga menjelaskan bahwa arus lalu lintas WNA yang masuk ke Indonesia sepa­njang 2016 terdapat 8.974.141 orang. Sementara WNA yang keluar dari Indonesia berjum­lah 9.003.798 orang.

"Yang keluar ini justru lebih banyak dari pada yang masuk. Mungkin karena sudah habis masa kerjanya, mungkin datang lagi. Dan ini yang masuk turis, pekerja, konferensi, bukan hanya pekerja," ujar Yasonna.

Selain itu, Yasonna menyebut, dari lima negara yang jumlah WNA-nya terbesar masuk ke Indonesia, WNA asal China menduduki peringkat pertama, dengan jumlah 1,3 juta orang.

"Nomor kedua adalah WNA Australia dengan jum­lah 1.329.847 orang, diikuti Australia 1.129.523, Malaysia 1.004.375, Singapura 975.479, dan Jepang 349.119," jelasnya.

Bahkan, lanjut dia, selain China menempati peringkat per­tama terkait jumlah warga nega­ranya yang masu ke Indonesia, China juga menjadi negara yang warga negaranya paling banyak ditindak secara administratif. Salah satu kasus adalah masalah imigran ilegal.

"Dari segi jumlah, China memang yang paling banyak ditindak adalah China 1.837 administrasi, Afganistan 665, dan Bangladesh 389. Ini karena alasan imigran ilegal dan lain sebagainya," ujar Yasonna.

Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan penindakan terhadap WNA bermasalah, Yasonna menegaskan, pihaknya akan meningkatkan pelaca­kan menggunakan bar code yang ada di paspor. Termasuk mengimbau kepada pemilik hotel untuk menggunakan Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) bila ada WNA yang menginap. ***


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya