Berita

Net

Hukum

Mabes Polri: Tak Ada Unsur Politis Dalam Pemeriksaan Sylviana Besok

KAMIS, 19 JANUARI 2017 | 18:27 WIB | LAPORAN:

Mabes Polri menegaskan tidak ada muatan politis dalam pemanggilan Cawagub DKI Jakarta, Sylviana Murni besok pagi, Jumat (20/1).

Rencananya, tandem Agus Yudhoyono dalam Pilgub DKI Jakarta ini akan diperiksa sebagai saksi terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Pemprov DKI Jakarta di Kwarda Pramuka DKI tahun anggaran 2014-2015 senilai Rp 6,8 miliar.

"Nggak ada (unsur politis)," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantornya, Jakarta, Kamis (19/1).


Martinus menjelaskan pemeriksaan terhadap Sylviana Murni berdasarkan aduan dari masyarakat alias dumas.

Artinya, setiap aduan masyarakat, lanjut Martinus, harus direspons sesuai tugas kepolisian yang berwenang menindaklanjuti laporan warga.

"Ada aduan-aduan masyarakat. Dumas ya namanya. Itu harus kita respon. Harus ditindaklanjuti. Polri diberikan tugas berupa tanggung jawab dalam melakukan proses hukum," paparnya.

Dalam laporan tersebut, penyidik akan meminta keterangan terkait anggaran tahun 2014-2015. Saat Sylvi menjabat sebagai Ketua Kwarda Pramuka DKI Jakarta dan Deputi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta.

"Waktu itu, Bu Sylvi menjabat Deputi Pariwisata sekaligus Ketua Kwarda Pramuka. Ada dana yang bergulir ke situ (kwarda) dari pemerintah," ungkap Martinus.

Terkait potensi kerugian negara dalam kasus tersebut, Martinus belum dapat menjelaskan.

Menurutnya, Polri dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih memeriksa dugaan penyimpangan dan penyelewengan dana dalam kasus tersebut. Termasuk menghitung kerugian negara yang muncul.
 
"Masih diduga ada dana (bansos) yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ada dana (dana bansos yang digelontorkan pemerintah) Rp 6,8 (miliar). Kan ini patut diduga ada dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau apalah, tindak pidana korupsi," demikian Martinus. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya