Berita

Romli Atmasasmita

Politik

Antropolog Harus Tahu, Bukan Hukum Yang Bermasalah Tapi Ahok Melanggar

RABU, 18 JANUARI 2017 | 17:38 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penilaian sejumlah Antropolog bahwa pasal penistaan agama sudah tak relevan karena itu mereka akan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi dipertanyakan.

Apalagi, para para antropolog yang menyampaikan itu usai bertemu Presiden Jokowi pada Senin lalu juga mengatakan bahwa di banyak negara demokrasi aturan sejenis sudah dicabut.

"Yg saya tahu dr perbandingan hukum bhw ketentuan blasphemy (penistaan) masih di negara barat trtmasuk UU Federal AS dn negara Uni Eropa termsk Belanda," jelas pakar hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita lewat akun Twitter-nya.

"Ahli antroplogi tapi tidak bisa bedakan budaya dan latar belakang etnis antar bangsa. Kok harus sama dengan bangsa lain dalam hal penodaan agama?" sambungnya.

Guru Besar Unpad ini menjelaskan jika ketentuan pasal penodaan KUHP dicabut, setiap orang bisa menista agama orang lain. "Bgm polisi hrs menyikapi laporan umat beragama?" katanya mempertanyakan.

Karena itu dia menilai usulan Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bhineka dan Inklusif tersebut bisa menjadi benih perpercahan umat beragama.

Prof. Romli juga heran kenapa para Antropolog tersebut hanya menyinggung soal kasus yang membelit Basuki T. Purnama. Padahal ada banyak kasus serupa sebelumya.

"Ada 7 Yurisprudensi MA perkr serupa kok kagak disbt," katanya mempertanyakan.

"Saya beritahukan gerakan anthropologi bhw kasus Ahok bukan hukumnya yg salahnya tapi perbuatan Ahok yg melanggar Hukum yg berlaku di RI," katanya menambahkan.[zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

DPD Tunjuk Dedi Iskandar Batubara Jadi Ketua Kelompok di MPR

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:51

Pendirian 5 Yonif Baru di Papua Ternyata Ide Prabowo

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:28

Anak Sekjen PKS Usulkan Payung Hukum Cegah Judi Online

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:20

RK Janji Lanjutkan Program Anies Umrohkan Marbot Masjid

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:00

Tiga Raksasa Migas Bayar Pajak Lebih Besar ke Asing daripada ke AS

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:59

Airlangga Dorong Paradigma Limbah Sawit Diubah jadi Bernilai Ekonomi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:54

Menko Airlangga Minta Kadin Ikut Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:39

Kolaborasi Dewan Adat Bamus Betawi-Kadin Menuju Jakarta Kota Global

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:39

Prabowo Berhak Serahkan Capim dan Dewas KPK ke DPR, Bukan Jokowi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:32

Bisnis DAM Terus Tumbuh, ASDAMINDO Imbau Pelaku Usaha Ikuti Regulasi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:19

Selengkapnya