Berita

Net

Hukum

KPK Buru Koruptor E-KTP Ke Singapura

RABU, 18 JANUARI 2017 | 17:29 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim tim ke Singapura untuk memburu terduga yang berkaitan dengan kasus suap pengadaan identitas elektronik atau e-KTP.

Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, penyidikan kasus mulai mengarah ke pihak lain yang berada di luar negeri. Saat ini, penyidik telah mengirim tim untuk menangkap salah satu pelaku yang berperan sebagai supplier.

"E-KTP masih berjalan terus, penyidik kita ada yang bertugas ke luar untuk e-ktp.
Itu berjalan terus, mudah-mudahan ada perkembangan yang signifikan setelah mereka pulang dari Singapura. Ada pelaku yang di sana, salah satu ‎supplier," jelasnya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI di komplek parlemen, Jakarta (Rabu, 18/1).

Itu berjalan terus, mudah-mudahan ada perkembangan yang signifikan setelah mereka pulang dari Singapura. Ada pelaku yang di sana, salah satu ‎supplier," jelasnya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI di komplek parlemen, Jakarta (Rabu, 18/1).

Menurut Agus, sejauh ini sudah lebih dari 200 saksi yang dimintai keterangan terkait korupsi e-KTP. KPK juga telah memfokuskan penyidikan dengan membagi tiga kelompok. Pertama dari lingkaran Kementerian Dalam Negeri, pihak DPR, selanjutnya pihak swasta dan konsorsium pemegang tender.

Penyidik juga telah mengkonfrontir sejumlah saksi terkait kasus yang telah merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun itu. Terakhir, Ketua DPR Setya Novanto dan bekas Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni yang dipertemukan dengan saksi lain. Keduanya juga ditelisik mengenai pertemuan-pertemuan yang membahas proyek e-KTP sebelum bergulir di parlemen.

Dua tahun perjalanan penyidikan, KPK baru menetapkan dua tersangka yakni bekas pejabat pembuat komitmen proyek e-KTP Kemendagri Sugiharto dan mantan Dirjen Dukcapil Irman. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya