Berita

Bisnis

Ekonomi Indonesia Turun Dan Seperti Kehilangan Angin

SELASA, 17 JANUARI 2017 | 14:13 WIB | LAPORAN:

. Sejak semester dua tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun, persis seperti pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 hingga 2014. Meskipun sempat naik di tahun 2015, namun, sejak semester dua tahun 2016 terus mengalami penurunan.

"Ekonomi kita seperti kehilangan angin di  2016," kata Yongky Susilo dari The Nielsen Company, di Fairmount Hotel, Jakarta, Selasa, (17/1).

Ia memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia disumbangkan oleh konsumsi lokal (local consumption) sebesar 55 persen. Konsumsi lokal ini berupa industri ritel, seperti membuka toko, warung dan lain-lain.


Posisi kedua bersumber dari investasi para investor sebesar 32 persen, dan ketiga belanja pemerintah atau goverment spending sebesar 8 persen. Akibat pertumbuhan yang lemah, daya beli masyarakat juga di tahun 2016 menurun tajam.

"Misal, penurunan sales Motor di tahun 2016. Ini berarti, kelas menengah ke bawah sudah mulai terkena dampak penurunan ekonomi," urainya.

Untuk industri ritel, sebenarnya sudah mulai turun di awal tahun 2016, tepatnya di bulan Februari. Setelah itu kembali membaik hingga menuju lebaran. Usai lebaran, konsumsi ritel kembali lesu.

Yongky mencatat, konsumen sudah mulai melakukan pengiritan, mengurangi chanel belanja, dan frekuensi belanja berkurang.

"Biasanya 3 sampai 4 kali seminggu ke Starbucks, sekarang jadi dua kali aja," ujarnya memberi contoh.

Hal ini lantaran, setelah lebaran, masyarakat menghabiskan banyak uang mereka untuk keperluan sehari-hari seperti uang sekolah, belanja fashion lebaran, rekreasi libur lebaran dan belanja daging yang harganya tinggi.

Akibatnya, industri ritel di semester 2 tahun 2016 melemah. Kondisi ini semakin diperparah dengan suasana demonstrasi di bulan november dan desember yang membuat suasana belanja turun drastis di tahun 2016. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya