Berita

Net

Hukum

Telantarkan Kasus Reklamasi, KPK Harus Usut Tersangka Lain

SENIN, 16 JANUARI 2017 | 21:55 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dituding menelantarkan kasus korupsi reklamasi Teluk Jakarta. Pasalnya, belum juga bergerak untuk membongkar tersangka lain yang diduga terlibat, seperti pimpinan pengembang Agung Sedayu dan staf khusus Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Gerakan Masyarakat Pemburu Koruptor Reklamasi (Gempar) mengingatkan agar KPK jangan cepat puas meski Pengadilan Tipikor Jakarta telah memvonis Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan mantan Ketua Komisi D DPRD DKI M. Sanusi.

"Kami mendesak lembaga anti rasuah menangkap semua yang diduga terlibat, seperti bos Agung Sedayu dan staf khusus Ahok," kata Koordinator Gempar Yonpi Saputra saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta (Senin, 16/1).


Menurutnya, aksi digelar karena KPK belum juga bergerak pasca Pengadilan Tipikor memvonis dua terdakwa korupsi reklamasi yaitu M. Sanusi dan Ariesman Widjaja. Diharapkan, dari dua terdakwa itu KPK dapat membongkar skandal reklamasi dengan menjerat tersangka lain.

"Sangat disayangkan, setelah vonis tersebut sepertinya KPK sudah puas dan tidak meneruskan membongkar kasus tersebut," ujarnya.

Padahal, Ketua KPK Agus Rahardjo pernah mengatakan bahwa skandal reklamasi Teluk Jakarta merupakan grand corruption yang melibatkan korporasi dan pejabat negara. KPK juga pernah mencekal Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dan Sunny Tanuwijaya yang merupakan staf khusus Gubernur Ahok.

"Diyakini, Sanusi dan Ariesman bukanlah pemeran utama dari kasus grand corruption. Untuk itu, KPK harus segera membongkar grand corruption reklamasi dan menyeret otak korupsinya. Kami minta KPK tangkap Ahok, Aguan, dan Sunny," tegas Yonpi. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya