Berita

Hukum

Pergantian Aparat Kepolisian Harus Berdasarkan Evaluasi Pimpinan Polri

SENIN, 16 JANUARI 2017 | 12:02 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Reposisi dan mutasi aparat kepolisian harus berdasarkan evaluasi dan kebijakan pimpinan Polri.

Karena itu tidak dibenarkan adanya tekanan apalagi ultimatum dari pihak luar kepada Kapolri untuk mencopot Kapolda. Tekanan tersebut bisa membahayakan bagi demokrasi.

Demikian menurut Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni terkait unjuk rasa yang digelar Front Pembela Islam di Mabes Polri, Jakarta hari ini (Senin, 16/1).


Massa FPI yang dipimpin langsung Habib Rizieq mengultimatum Kapolri untuk mencopot Kapolda Jabar terkait kericuhan pasca pemeriksaannya di Mapolda Jabar Kamis lalu.

Terkait hal tersebut, mantan Ketua IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) ini menyatakan persetujuan dan dukungan terhadap seruan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

"Iya, komentar Kiai Said sudah betul, saya mendukung. Aksi dan demo dalam demokrasi sah dan bagian dari kebebasan berpendapat, tapi kalau ada seruan 'perang' seperti video yang saat ini sudah beredar di media sosial dan aksi itu untuk intervensi pada aparat keamanan, ini bukan penyampaian aspirasi yang dikenal dalam demokrasi," tegasnya

"Mestinya Rizieq berjiwa besar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Tidak perlu membawa-bawa massa untuk mengintervensi proses itu," pungkas Toni.

Kemarin, Kiai Said menjelaskan proses pergantian dalam tubuh Polri berdasarkan mekanisme, tidak bisa sembarangan mencopot. Kiai Said juga mempertanyakan ulama yang kerjanya cuma menghasut dan marah-marah.

Menurutnya, tingkah laku para petinggi FPI tidak sejalan dengan ciri khas seorang ulama pada umumnya. Seorang ulama, kata dia, dituntut untuk menyebarkan ilmu agama, tanpa menghasut dan tak mudah terpancing emosinya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya