Berita

Foto/Net

Bisnis

Aneka Tambang Targetkan Volume Penjualan Naik 24 %

Perlu Penemuan Cadangan Baru
SENIN, 16 JANUARI 2017 | 09:28 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Aneka Tambang/Antam (Persero) Tbk menargetkan vol­ume penjualan sepanjang 2017 naik 24,87 persen atau sebanyak 24.100 nikel dalam feronikel (TNi) dibanding tahun sebelum­nya hanya 19.300 TNi.

Sekretaris Perusahaan Antam, Trenggono Sutioso mengatakan, selain penjualan yang berasal dari produksi tambang Pongkor dan Cibaliung, volume pen­jualan emas juga akan didukung dari kegiatan trading (dagang).

"Target volume penjualan emas Antam tahun ini tidak ber­beda jauh dari target penjualan 2016, hanya sebesar 11,4 ton emas," ujarnya, melalui siaran pers, akhir pekan.


Sementara dari sisi volume produksi, ia memproyeksikan sebanyak 24.100 TNi atau lebih tinggi 30 persen dibandingkan dengan target tahun sebelum­nya sekitar 18.500 TNi.

Menurutnya, peningkatan target ini terutama karena sele­sainya proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa, Sulawesi Tengara yang saat ini tengah dilakukan tahap sinkronisasi integrasi operasi.

Karenanya, perseroan menar­getkan mampu memproduksi komoditas emas mencapai 2.270 kilogram dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, lebih ting­gi dibandingkan target produksi emas pada 2016 sekitar 2.256 kg.

"Target operasi komoditas utama Antam pada tahun ini lebih tinggi dari target tahun sebelumnya. Untuk feronikel, kami targetkan peningkatan produksi 30 persen menjadi 24.100 TNi dan emas mencapai 2.270 kg," katanya.

Sebelumnya, perseroan telah menjalin kerja sama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM (En­ergi Sumber Daya dan Mineral) untuk melakukan penyelidikan dan pengembangan teknologi ek­splorasi di bidang geologi khusus­nya terkait sumber daya mineral logam, khususnya emas.

Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman mengatakan, seba­gai perusahaan berbasis sumber daya alam, penemuan cadangan baru diperlukan untuk menja­min keberlanjutan perusahaan. Sehingga, kegiatan eksplorasi adalah komitmen investasi jangka panjang.

"Kami harap bisa meman­faatkan data hasil penelitian yang ada untuk memberikan arahan area eksplorasi. Jadi, bisa meningkatkan rasio sukses keberhasilan penemuan cadan­gan baru," katanya.

Dalam program kerjasama teknis, kata dia, pelaksanaannya diusulkan dalam dua tahap yakni Tahap I (2017-2018) dengan sasaran memperoleh wilayah berpotensi emas yang dapat direkomendasikan untuk WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertamban­gan) Emas fokus pada zona kon­vensional (sabuk magmatik).

Pelaksananya adalah Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP), dan didukung oleh Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi Kementerian ESDM.

Sedangkan Tahap II (2019-2021), dengan sasaran men­emukan indikasi atau model endapan baru emas dalam lingkungan metamorf untuk mendapatkan wilayah prospek baru yang lebih luas. Pelaksan­anya yakni Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi PSDMBP dan Pusat Survei Geologi (PSG), Badan Geologi Kementerian ESDM.

"Dibutuhkan kerjasama antara kedua belah pihak untuk bertukar ilmu pengetahuan agar menghasilkan informasi sum­ber daya mineral," tandasnya.

Pada 2015, Badan Geologi telah mengidentifikasi bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral emas se­banyak 6.513 ton dan cadangan sebesar 2.537 ton. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya