Berita

Samsu Umar/Net

Hukum

Tolak Panggilan KPK, Bupati Samsu Umar Ketakutan Ditahan

JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 22:26 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi telah melayangkan empat kali pangilan kepada Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun untuk diperiksa sebagai tersangka kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, pihaknya telah dua kali melakukan pemanggilan terhadap Samsu Umar yakni pada 23 Desember 2016 dan 6 Januari. Namun dalam dua kali pemanggilan tersebut Samsu Umar tidak hadir dengan alasan surat panggilan pemeriksan diterima satu hari sebelumnya. Padahal, sambung Febri, penyidik telah mengirimkan surat kedua kepada alamat yang ditulis Samsu Umar untuk pemeriksaan perdana. Disamping itu, KPK juga mengirimkan faksimili ke kantor tempat Samsu Umar berdinas.

Diduga, Samsu Umar acapkali menghindar lantaran mencium gelagat dirinya bakal disematkan rompi oranye sebagai tahanan KPK. Dugaan semakin kuat setelah tim kuasa hukum Samsu Umar meminta agar pemeriksaan dijadwal ulang setelah Pilkada Kabupaten Buton 15 Februari mendatang.


Meski demikian, Febri mengaku saat ini yang dilakukan penyidik adalah pemanggilan kembali Samsu Umar untuk diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus suap.

"KPK akan menyampaikan panggilan kembali yang dijadwalkan pada minggu ke empat Januari. KPK berharap yang bersangkutan kooperatif karena panggilan sudah dilayangkan sebelumnya," ujar Febri di kantornya, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (13/1).

Diketahui, kasus yang menjerat calon petahana Bupati Buton tersebut menjadi bagian dan saling terkait dengan suap dalam penanganan sengketa Pilkada Buton 2015. Kasus yang juga menyeret mantan Ketua MK Akil Mochtar.

Dalam pengembangan kasus, terdapat sejumlah pemberi suap yang menjadi bidikan KPK. Hingga saat ini, baru enam pihak sudah masuk tahap penyidikan dan diantaranya sudah divonis pengadilan. Mereka adalah Amir Hamzah, Kasmin, Budi Antoni Aljufri, Raja Bonaran, Ratu Atut Choisiah. Kemudian Samsu Umar sendiri yang masih dalam proses. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya