Berita

Tim Ayah Hebat, Faried, sedang mendongeng

Politik

GEMPA PIDIE JAYA

Ketika Lutfi Kembali Ke Sekolah Untuk Mendengar Dongeng Tim Ayah Hebat Pemuda Muhammadiyah

JUMAT, 13 JANUARI 2017 | 14:20 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Hingga kemarin, Muhammad Lutfi belum pernah bersekolah setelah Pidie Jaya, Aceh, diguncang gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter pada Rabu subuh, 7 Desember 2016 lalu. Baru pada hari ke-37, Siswa kelas 5 SDN III Meureudu, Pidie Jaya, bergabung dengan teman-temannya.

"Baru hari ini anak saya Muhammad Lutfi datang. Karena mendengar akan ada kegiatan bermain dan hadiah hadiah. Anak saya masih trauma dan butuh diajak bergembira dan bermain agar mau kembali bersekolah," ungkap orang tua Muhammad Lutfi saat menyaksikan anaknya mendengar dongeng dari Tim Ayah Hebat Pemuda Muhammadiyah.

Lutfi merupakan satu dari 76 anak SDN III Meureudu yang mengikuti kegiatan dukungan psikososial tersebut hari ini. Dalam kegiatan itu, Tim Ayah Hebat Pemuda Muhammadiyah mendongeng dan bermain.


Selain itu, mengajak anak-anak SD tersebut menuliskan cita-cita, harapan mereka terhadap sekolah yang hancur, dan perasaan yang tengah dihadapi di atas kertas plano.  Suara hati anak-anak itu akan disampaikan secara resmi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

"Ternyata anak anak masih sangat membutuhkan dukungan psikososial," jelas Koordinator Program Ayah Hebat PP Pemuda Muhammadiyah, Jasra Putra.

Lebih jauh Jasra menjelaskan anak-anak belum bisa berkonsentrasi penuh di sekolah dengan tenda yang panas. Kalau hujan, air masuk. Kondisi di rumah mereka juga masih perlu pembenahan. Seperti area privasi mereka di rumah yang terbatas. Sehingga mempengaruhi motivasi dan dorongan mereka pergi ke sekolah.

"Sebagian anak anak masih enggan bersekolah sampai 37 hari pasca gempa karena rumahnya hancur, masih takut keluar rumah, belum punya tempat sehingga mengurungkan anak anak untuk pergi kesekolah," jelasnya. Terbukti, dari 111 Siswa SD Meureudu, hanya 76 yang mengikuti kegiatan tersebut.

Karena itu dia mengakui apa yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah dalam sehari ini belum cukup. Karena situasi yang berat masih dialami anak anak. Untuk itu dia mengimbau agar organisasi ataupun entitas lokal yang ada di Aceh tetap bersentuhan dan mendukung anak anak dalam menghadapi proses panjang ini.

Di tempat yang sama, Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah, Irfan Nusir Rasman, berharap kegiatan "Dukungan Psikososial dan Bantuan Paket Alat Ibadah" ini berkelanjutan. Tim Ayah Hebat harus terus bergerak, terutama melakukan pendampingan bagi anak-anak korban bencana.

"Saya harap ini menjadi program keberlanjutan," sambung tokoh nasional asal Aceh, yang juga turut mengajak anak anak menulis harapan mereka dalam kertas plano ini.

Karena selain memberikan dukungan psikosisial, mereka juga menyerahkan 111 paket alat ibadah sebagai program lanjutan dalam dukungan posko bencana Muhammadiyah yang merupakan gabungan dari Lazismu, MDMC, dan Ayah Hebat Pemuda Muhammadiyah.

Sebagaimana diketahui, sejak hari pertama, tiga jam pasca gempa, Muhammadiyah mendirikan posko di Jalan Iskandar No. 70 Pidie Jaya dengan mendirikan beberapa satelit posko kesehatan, dapur umum, dokter jaga, obat obatan, penyediaan paket alat sekolah.

Kepala Sekolah SDN III Meureudu, Ibu Aisyah, menyambut baik program Tim Ayah Hebat tersebut. "Anak anak memang akan menyukai kegiatan yang dibawakan para pemuda Muhammadiyah, mulai dari mendongeng, dikenalkan nilai berbagi peran dengan beberapa permainan. Memang anak anak masih butuh dukungan seperti ini," ungkapnya.

SD 3 Meureudu memiliki 25 Guru. Saat ini Kementerian PUPR sedang membangun sekolah beratapkan baja ringan sebelum membangun sekolah yang permanen. Direncanakan selesai tanggal 30 Januari ini. Namun gedung sekolah sementara itu sudah dapat digunakan Pemuda Muhammadiyah. Dengan harapan anak anak tidak lagi takut memasuki ruangan gedung beratapkan baja ringan itu. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya