Berita

Politik

Stop Istimewakan Ahok!

SELASA, 10 JANUARI 2017 | 14:56 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Energi bangsa Indonesia masih saja tersedot begitu banyak hanya untuk urusan terkait terdakwa penista agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Padahal, bangsa ini sedang didera berbagai permasalahan yang akut.

"Lihat saja persidangan Ahok begitu sangat istimewa, di tempat yang representatif dan sekaligus dengan pengamanan yang sangat super ketat, bahkan wartawan pun tidak leluasa meliput. Persidangan yang teramat istimewa ini membuktikkan bahwa ada perlakukan khusus," kata Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA) Sya'roni kepada redaksi, Senin (10/1).

Belum ditahannya Ahok, sebut Sya'roni, juga membuktikkan bahwa gubernur Jakarta nonaktif ini memang spesial. Padahal dalam sejarah kasus penistaan agama, semua pelaku ditahan bahkan sejak berstatus sebagai tersangka. Namun dalam kasus Ahok berlaku sebaliknya. Hingga memasuki sidang kelima belum ada tanda-tanda akan ditahan.


"Seharusnya berlaku asas equality before the law. Kalau untuk terdakwa yang lain ditahan, maka untuk Ahok juga diperlakukan yang sama," katanya

Menurut dia, percuma memperketat akses ke dalam sidang namun membiarkan Ahok bebas berbicara. Akibatnya, kebisingan yang menguras energi bangsa terus saja terjadi.

Dia mencontohkan, usai persidangan minggu lalu Ahok menyebut frasa "Fitsa Hats" untuk menyudutkan seorang saksi. Akibatnya berbuntut panjang dengan terjadinya pro kontra yang meluas baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

"Selama Ahok masih leluasa berbicara, maka kebisingan-kebisingan yang berasal darinya sulit untuk dihentikan. Dan ingat kasus penistaan agama ini terjadi karena Ahok tidak dapat mengontrol dirinya," kata Sya'roni mengingatkan.

"Tidak ada jaminan Ahok akan menghentikan aksinya untuk menyudutkan pihak lain. Dan selama Ahok masih menyudutkan pihak lain, maka kebisingan yang menguras energi bangsa akan terus terjadi," sambung dia.

Pertanyaannya, apakah sedemikian istimewanya Ahok sehingga bangsa ini harus terus mengalah dan membiarkan Ahok memproduksi kebisingan-kebisingan baru. Lihat saja sudah banyak pengorbanan yang harus diberikan bangsa ini hanya untuk seorang Ahok. Dari sisi materil, dari Aksi Bela Islam yang ke-1 hingga sidang penistaan agama yang ke-4, sudah puluhan miliar yang dikeluarkan oleh negara untuk dana pengamanan.

"Ingat, itu baru ongkos pengamanannya saja," kata Sya'roni menyayangkan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya