Nyaris kecolongan dengan aksi tak terduga dari kelompok kontra Ahok, polisi menyiagakan satu kompi personel pengamanan dari Satuan Brigade Mobil (Brimob) di area Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (3/1).
Atensi tersebut merupakan instruksi langsung Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana yang sempat geram dengan pergerakan massal di area seberang gedung Auditorium D Kementerian Pertanian (Kementan) itu.
"Tempatkan satu kompi Brimob," tegas Suntana usai menghalau kelompok massa yang diduga hendak menyerang kubu pro Ahok.
Pantauan di lapangan, puluhan personel Brimob pun memasuki area Buperta untuk mengantisipasi kejadian serupa. Beberapa di antara mereka ada juga dilengkapi senapan gas air mata.
Mereka juga mengimbau dengan cara persuasif saat meminta seluruh massa yang terlalu dekat dengan mobil komando kubu pro Ahok.
Hanya saja, jumlah yang disiagakan terpantau kurang dari 50 personel. Padahal, Wakapolda Suntana menginstruksi kepada pihak Polrestro Jaksel untuk menempatkan satu kompi personel.
Normalnya, jika sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), jumlah yang seharusnya disiagakan untuk satu kompi, berkisar antara 100 hingga 150 personel.
Seperti diketahui sebelumnya, sekelompok massa dari kubu kontra Ahok mendadak bergerombol mendekati mobil komando pro Ahok. Mereka menyisir area Buperta yang sebelumnya dijadikan tempat istirahat.
Namun, tidak diketahui pasti penyebab massa kontra Ahok mendekati kubu pro Ahok. Mereka terpantau bergerombol ikut kelompoknya tanpa perlu tahu apa yang terjadi.
Ditambah lagi, area tersebut tidak terdapat pengamanan petugas Polri gabungan. Sehingga, pergerakan tersebut dapat leluasa dilakukan sebelum dihentikan petugas kepolisian dan pengamanan FPI.
"Tolong diamankan ya, Dek. Kasih tindakan tegas kalau masih tidak bisa diatur," demikian Suntana.
[ian]