Tuan Guru HM Zainul Majdi/Net
TGH M Zainul Majdi mengapreÂsiasi perhatian dari pemerintah pusat untuk bencana banjir bandang di Kota Bima. Upaya tangÂgap darurat yang akan berakhir pada 5 Januari mendatang diÂakuinya sudah dilakukan dengan sangat terkonsolidasi.
"Nah nanti pasca-tanggap darurat, upaya rehabilitasi juga akan lebih bagus. Insya Allah, mudah-mudahan," harapnya.
Ke depan, ia berjanji akan mengambil langkah represif terhadap cukong di balik aksi penggundulan hutan di wilayahÂnya. Karena berdasarkan laporan dari sejumlah pihak, penyebab banjir dahsyat yang belum lama ini melanda salah satu kota di wilayahnya itu adalah karena adanya penggundulan hutan yang secara masif oleh pihak tertentu. Berikut kutipan selengÂkapnya;
Kajian Anda, faktor apa sebenarnya yang menyebabÂkan terjadinya bencana banjir bandang ini?Itu sebenarnya bagaimana kesesuaian. Kesesuaian antara pembangunan dengan tata ruang misalnya. Jadi apakah ada hal-hal di tata ruang itu yang belum terimplementasikan dengan baik. Kawasan-kawasan yang meruÂpakan serapan, apakah masih terjaga atau tidak. Kemudian, lebih jauh dari itu ya kita mengaÂmankan hutan kita.
Kenapa dengan hutannya?Karena, saya dapat inforÂmasi Pak Danrem (Komandan Korem) kemarin keliling pakai helikopter, itu di bagian atas di hulu, daerah Mawu itu hampir rata penggundulan hutannya.
Lalu?Jadi, itu kan kombinasi dari semua ya. Geografis Bima ini letaknya di muara, curah hujan yang sangat tinggi.
Dan juga ada penggundulan hutan yang masif. Sehingga daerah resapan itu habis.
Apa akan dilakukan invesÂtigasi, siapa cukong di balik penggundulan hutan?Investigasi dalam makna inÂtrospeksi iya. Tetapi di mana pun bencana kayak begini kan tidak perlu saling salah-menyalahkan. Namun, karena salah satu inÂdikasi sebab utamanya itu adalah penggundulan hutan, ya tentu tindakan represif untuk menindak para pelaku
illegal logging.
Tindakan represif seperti apa itu konkretnya?Saya pikir kita punya Polhut, Kepolisian, TNI, ya kita beresin rame-rame. Tangkap-tangkapin bandar-bandarnya. Masukin penjara.
Di awal-awal kejadian, banÂyak keluhan masyarakat atas lambatnya penanganan dari pemerintah?Ya memang, ini bencana baru tumben terjadi. Seumur-umur ada terjadi di kota Bima. Jadi semua pihak, walaupun secara teori kita sudah diajari simulasi dan segala macam, tapi begitu kejadian kita kaget semuanya.
Ini masif sekali, mungkin di dalam distribusi bantuan itu tidak serta merta dilaksanakan dengan solid, ada kekurangan-kekurangan.
Tapi terus dibenahi. Pak Danrem di sini selalu
standby, dari tanggal 22 (Desember), jadi beliau terus memimpin, termasuk distribusi bantuan.
Tanggap darurat kabarnya berakhir sampai 5 Januari nanti, apa yang harus dilakuÂkan?Tanggap darurat sampai tangÂgal 5 Januari, jadi dari sekarang ke tanggal 5 itu terus kita tingkatÂkan kapasitas untuk memberikan bantuan. Mudah-mudahanlah semua bisa tertangani ya.
Sejauh ini bantuan dari peÂmerintah pusat bagaimana?Perhatian dari pemimpin nasional itu besar sekali. Insya Allah, dengan demikian upaya kita untuk tanggap darurat akan lebih terkonsolidasi. Nah nanti pasca-tanggap darurat, upaya rehabilitasi juga akan lebih bagus. Insya Allah, mudah-mudahan.
Terakhir, pesan Anda untuk warga Bima?Yang paling utama, sikapi dengan sabar. Sabar itu adalah untuk ketahanan fisik kita, keÂtahanan mental, saling mengÂingatkan. Jangan sampai dalam situasi seperti ini kita saling salah menyalahkan.
Ada kekurangan misalnya dalam distribusi, atau makanan kurang sesuai dengan harapan ya kita terus perbaiki. Tapi intinya, yakinlah bahwa pemerintah itu sungguh-sungguh bekerja untuk menangani itu. ***