Berita

Din Syamsuddin/Net

Hukum

Din Syamsuddin: Fahmi Cuma Bantu Negara Lewat Proyek Di Bakamla

KAMIS, 29 DESEMBER 2016 | 13:39 WIB | LAPORAN:

. Ketua Dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin sudah mendengarkan langsung cerita dari tersangka kasus suap Fahmi Darmawansyah.

Mantan Ketua Umum DPP Muhammadiyah‎ itu menyebut Fahmi sempat terkejut saat ditetapkan tersangka KPK. Karena itu, kata Din, Fahmi langsung pulang ke Jakarta.
‎
‎"Saya belum mengetahui sebagainya, kecuali yang saya dengar dari beliau. Beliau niat bantu negara laksanakan sebuah proyek pemasangan monitoring satelit di Bakamla, yang tentu memerlukan modal. Maka itu yang lulus lewat tender resmi beberapa bulan lalu itu merupakan modal. Pak Fahmi Darmawansyah sebagai pengusaha, pengusaha muslim berniat untuk membantu," kata Din usai melakukan kunjungan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/12)


Menurut Din, kedekatannya dengan Fahmi memang seperti adik dan kakak. Maka dari itu, Din mengetahui betul keterkejutan Fahmi saat mendengar operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap anak buahnya.

"Justru ketika terjadi operasi  tangkap tangan anak buahnya, beliau bersama keluarga sedang berlibur di Eropa yang sedianya akan pulang 29 Desember, hari ini, ya," kata Din

Din juga mengungkapkan, PT Melati Technofo Indonesia (MTI)‎ selaku pemenang tender belum resmi menjadi milik Fahmi. Masih dalam proses akuisisi, sehingga yang kelola saat proyek Bakamla itu masih pemilik lama.

‎"(Untuk proyek Bakamla) Sudah banyak mengeluarkan dana walau anggaran proyek itu belum turun seluruhnya. Tapi beliau telah mengeluarkan dana yang banyak. Saya tahu persis, beliau itu tidak mengurus rinci, detail. Ketika anak buahnya mengajukan lewat WA (whatsapp), dia tidak membaca. Dia keluarkan cek sering tak bernominal, terus diserahkan kepada anak buahnya," demikian Din. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya