Purnawirawan jenderal bintang dua ini memastikan penÂanganan bencana banjir bandang yang menerjang Kota Bima sudah ter-manage dengan baik.
Diakuinya memang saat ini masih banyak tumpukan sampah dan lumpur di sejumlah titik. Lalu bagaimana memperÂcepat pembersihan lumpur dan sampah tersebut. Berikut wawanÂcara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei selengkapnya;
Apa saja yang sudah dilakuÂkan BNPB?
BNPB mewakili pemerintah pusat memberikan pendampinÂgan kepada Pemda. Kita harus menempatkan Pemda sebagai penanggung jawab utama. Itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jadi kami dari pemerintah pusat memberikan pendampingan.
BNPB mewakili pemerintah pusat memberikan pendampinÂgan kepada Pemda. Kita harus menempatkan Pemda sebagai penanggung jawab utama. Itu berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jadi kami dari pemerintah pusat memberikan pendampingan.
Pendampingan apa?Satu, mengenai anggaran. Dua,perlengkapan dan peralaÂtan. Ketiga, manajerial, keahlian dan administrasi. Kalau ditanya apa yang kita lakukan, itu. Kita memberikan pendampingan itu, memberikan supervisi.
Prioritas BNPB apa sih?Yang menjadi prioritas sekaÂrang, setelah ini, kan masa tanggap darurat selesai tanggal 5 Januari, harus kita kebut, kita maksimalkan dengan manajeÂmen darurat. Jadi bukan manajeÂmen biasa.
Bagaimana manajemen daruratnya?Harus dengan keputusan ceÂpat. Yang penting, satu peÂlayanan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Mulai dari makanannya, suplai air bersih, sampai kepada perlengkapan perempuan, anak-anak, lalu pelayanan kesehatan.
Itu sudah terdistribusi merÂata?Sudah. Kalau bapak lihat kan sudah semua.
Tapi di lapangan, kok masih ada masyarakat yang menÂgeluhkan lambatnya penanÂganan dan tidak meratanya distribusi bantuan?Cuma ini, memang kan terkeÂsannya begini, pemerintah lamÂbat. Kalau saya bilang pemerÂintah cepat, saya agak beda persepsi. Masyarakat ngomong begitu iya, karena dia yang menÂgalami. Satu jam saja lambat.
Kenapa anda yakin betul pemerintah sudah bekerja cepat?Karena hari Rabu (21/12) itu bencana pertama, banjir pertama. Kamis ada genangan air, belum surut. Otomatis dari sejak adanya banjir, Rabu, Kamis (22/12), Jum’at (23/12), Sabtu (24/12), orang nggak bisa berbuat apa-apa. Listrik mati. Komunikasi juga susah. Inilah yang terkesan lambat. Kalau dilihat itu, bahwa hari Minggu (25/12) kita bekerja, maka itu cepat sekali apa yang dilakukan oleh Pemda.
Contohnya?Yang pertama pelayanan masyarakat. Yang kedua, bagaimana memulihkan fungsi-fungsi umum. Contoh pasar. Kita lihat dari hari Senin, sekarang hari Rabu. Senin itu sudah penuh dioperasi. Terus kita utamakan pembersihan di jalan-jalan proÂtokol. Sehingga toko-toko itu bisa berfungsi, lebih dari sepaÂruh sudah buka.
Selain itu?Bagaimana dengan fungsi pendidikan. Ini kan anak-anak mulai sekolah tanggal 2 Januari, sehingga pada tanggal itu sekoÂlah sudah bisa dipakai. Terus masalah kesehatan sama juga, puskesmas-puskesmas itu kita lakukan pembersihan secara cepat.
Caranya?Ya sudah kita borongkan saja kepada masyarakat. Terutama kepada komunitas rumah sakit itu sendiri. Kita sudah transfer Rp 10 miliar untuk namanya padat karya, pembersihan rumah masing-masing. Jadi, hitunganÂnya satu hari Rp 50 ribu dengan hitungan 10 hari. Mulai bekerÂjanya hari Minggu sampai denÂgan tanggal 5, 10 hari. Satu hari satu rumah, kita kasih Rp 500 ribu. Dan uang itu sudah ada
Saya minta diatur untuk akuntabilitasnya tidak melalui mana-mana, langsung ke masyarakat. Dari Pemda sini. Jadi dari pusat kirim ke pemda, kemudian by name by address. Nama dan alamat orang itu. Sehingga nanti di kemudian hari kita tidak ada urusan masalah hukum. Jadi semua sudah tertangani secara konsepsional. Dan targetnya semua jelas banget.
Tapi sampai kemarin, beÂberapa titik masih banyak tumÂpukan sampah dan lumpur?Iya, itu kan perlu waktu. Tapi kalau bapak lihat, bahwa keÂnyataannya kan sudah 76 truk yang sudah beroperasi. Lalu di situ ada TNI, Brimob, Relawan, dari Dinas Kebersihan Kota. Jadi memang kita sekarang, yang menjadi prioritas adalah pembersihan massal.
Karena itu penting, menyangÂkut kesehatan. Karena sampah-sampah saya lihat ada yang sudah busuk. Makanya ini harus cepat. Lalu juga termasuk TPA, yang kemarin itu terlalu kecil. Sehingga kita haru s membeli TPAbaru, jadi ini manajemen sampah ini menjadi penting. Begitu kira-kira.
Lalu pelayanan kesehatanÂnya bagaimana? TNI sudah buka di conÂvention hall. Terus yang saya apresiasi adalah Rumah Sakit Muhammadiyah. Jadi hari ini dia sudah operasi, sudah menerima pasien. Termasuk, Rumah Sakit ini kan kehilangan Alkes karena banjir, obat-obatan. Jadi dalam waktu beberapa hari, ini bisa pulih. Ini harus mendapat perÂhatian khusus dan luar biasa dari Rumah Sakit Muhammadiyah.
Jadi, urusan penanggulangan bencana untuk diketahui bukan hanya urusan pemerintah, tapi urusan bersama. Ya pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarat, dan dunia usaha. Bahwa banyak juga yang berpartisipasi memberi bantuan kepada kita. Termasuk dari BPBD-BPBD kaÂbupaten tetangga, dari Dompu, Sumbawa, bahkan ada dari Jawa Tengah. Jadi intinya hari ini, mulai dari kemarin sebetulnya itu sudah ter-manage dengan baik. ***