Berita

Pertahanan

Komisi I DPR: Anggaran TNI Seharusnya Minimal Rp 180 Triliun

SENIN, 19 DESEMBER 2016 | 18:24 WIB | LAPORAN:

Anggota Komisi I DPR RI Saifullah Tamliha mendesak Presiden Joko Widodo untuk merealisasikan komitmennya terkait anggaran pertahanan, yaitu 1,5 persen dari Product Domestic Bruto (PDB) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2015-2020.

"Jika PDB kita Rp 12.000 sampai 13.000 triliun maka semestinya anggaran TNI minimal Rp 180 triliun," tegasnya ketika ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/12).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini melihat anggaran pertahanan 2017 masih kurang dari 100 triliun. Hal itu menurutnya sangat jauh dari harapan.

"Komitmen nawacita maupun yang tertuang dalam RPJM sebaiknya diwujudkan dalam anggaran 2017. Karena bagaimanapun dana yang tersedia bagi TNI untuk APBN 2017 sekitar Rp 80 T. Itu jika dirata-ratakan dari unit organisasi atau UU mabes TNI, UU AL, UU AD, UU AU itu rata-rata cuma Rp 20 triliun. Jauh bedanya dengan kepolisian yang anggarannya di atas 67 triliun. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali pemerintah dalam hal ini presiden menganggarkan sesuai nawacita dan RPJM," jelasnya.

Hal itu diungkapkannya berdasarkan hasil putusan rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pertahanan Riyamizard Riyacudu, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 2 bulan lalu.

"Dan semuanya sepakat untuk itu. Ibu Sri Mulyani bahkan akan mengevaluasi kembali mana-mana anggaran yang sekiranya bisa mendorong penambahan anggaran bagi TNI. Salah satu yang dikurangi komponennya adalah dana pendidikan. ada 20 persen. nyah semua kegiatan pelatihan dan pendidikan di TNI itu sebaiknya menggunakan dana 20 persen bukan dana TNI," pungkasnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

DPD Tunjuk Dedi Iskandar Batubara Jadi Ketua Kelompok di MPR

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:51

Pendirian 5 Yonif Baru di Papua Ternyata Ide Prabowo

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:28

Anak Sekjen PKS Usulkan Payung Hukum Cegah Judi Online

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:20

RK Janji Lanjutkan Program Anies Umrohkan Marbot Masjid

Rabu, 02 Oktober 2024 | 19:00

Tiga Raksasa Migas Bayar Pajak Lebih Besar ke Asing daripada ke AS

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:59

Airlangga Dorong Paradigma Limbah Sawit Diubah jadi Bernilai Ekonomi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:54

Menko Airlangga Minta Kadin Ikut Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:39

Kolaborasi Dewan Adat Bamus Betawi-Kadin Menuju Jakarta Kota Global

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:39

Prabowo Berhak Serahkan Capim dan Dewas KPK ke DPR, Bukan Jokowi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:32

Bisnis DAM Terus Tumbuh, ASDAMINDO Imbau Pelaku Usaha Ikuti Regulasi

Rabu, 02 Oktober 2024 | 18:19

Selengkapnya