Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
BERAGAMA berarti menginÂternalisasikan nilai-nilai ajaÂran agama di dalam kehiduÂpan sehari-hari, baik secara pribadi, bersama keluarga, maupun sesama anggota masyarakat, tanpa membeÂdakan etnik, kewarganegaÂraan, agama, dan percayaan. Perbedaan bukan alasan unÂtuk merusak kedamaian. Sebaliknya perbedaan dan pluralitas dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan bisa menawarkan keindahan, sepÂerti dilukiskan dalam ayat: Hai manusia, sesungÂguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laÂki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku suÂpaya kamu saling kenal-mengenal. SesungguhÂnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. (Q.S. A-Hujurat/49:13).
Islam sebagai agama sangat menekankan perlunya memupuk kedamaian. Islam barasal dari kata aslama-yuslimu berarti memberi keÂdamaian. Agak ironis jika atas nama Islam lalu kita melakukan tindakan yang mencederai keÂdamaian, apalagi menciptakan rasa takut kepaÂda orang lain. Tuhan memberi nama agamanya dengan Islam, bukan salam yang mengisyaratÂkan kementahan umat, bukan juga istislam yang mengisyaratkan ekslusivisme. Islam (benÂtuk ruba'i) lebih bernuansa moderat. Tanpa meÂnambahkan kata tawassuthiyyah (moderat), sesungguhnya Islam sudah mengisyaratkan moderat. Kata tawassuthiyyah lebih berarti penekanan (muqayyad) dari pada berarti sifat (shifah).
Nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan saÂma-sama menekankan pentingnya kedamaian dan persaudaraan. Sangatlah tidak tepat jika atas nama keagamaan (Islam) dan kebangsaan (keindonesiaan) lantas suasana kedamaian terÂusik. Mestinya kata Islam dan keindonesiaan sama-sama memberikan nuansa kedamaian. Jika antara keislaman dan keindonesiaan berÂhadap-hadapan, apalagi berkonflik satu sama lain maka tentu sangat disayangkan. Jika hal itu terjadi pasti ada sesuatu yang salah. Pasti ada salah satu di antaranya atau kedua-duanya berubah pola. Kedua komponen utama bangsa ini selalu harus dirawat dengan cara garis deÂmarkasinya dipelihara sedemikian rupa sehingÂga satu sama lain tidak terjadi ketegangan yang tidak akan menguntungkan siapun.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33