Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
PERANG saudara yang berkecamuk di sejumlah dunia Islam seperti di Syiria, Iraq, Afganistan, Libya, dan seÂjumlah negara lain, memÂbuat sebagian umat Islam eksodus ke beberapa negÂara tentangga dan ke negÂara-negara Barat seperti di Eropa, AS, Kanada, dan Amerika Latin, Australia, Turki, Rusia, dll. EkÂsodus besar-besaran umat Islam ke negera-negara non-muslim, dianalisis oleh sejumlah pengamat, termasuk Murad W. Hofmann, manÂtan Direktur Informasi NATO, dalam bukunya "Religion on the Rise, Islam in the Third MilÂlennium" dan Olivier Roy dalam bukunya "GolÂbalised Islam, The Search for A New Ummah". Kedua pengamat ini melihat bahwa dampak eksodus yang dipicu oleh berbagai krisis, terÂmasuk krisis ekonomi dan politik, memberikan dampak hegemoni multi dimensi di negara-negara tujuan. Tentu saja dampak tersebut ada yang positif dan ada yang negatif.
Negara-negara tempat tujuan lahir generasi kedua mereka yang tetap beragama Islam (the western-born and the second-generation musÂlim). Dari manapun dan di manapun komunitas Islam itu berada selalu menciptakan lingkungan sosial unik karena mereka memiliki simbol-simbol perekat (melting pot) berupa mesjid, halal food, pendidikan dasar keagamaan untuk anak-anak mereka, dan majlis taklim untuk para orang tua, bahkan terakhir ini memiliki media telivisi dan meÂdia sosial lainnya, yang bisa lebih merekatkan hubungan mereka satu sama lain. Bahkan terjadi hubungan akrab antara muslim pendatang denÂgan muslim lokal sedemikian kuat, yang ditanÂdai dengan lahirnya berbagai produk yang saling menguntungkan satu sama lain.
Di antara fenomena khusus dapat disaksikan ialah keterikatan mereka dengan negara asal sangat kuat karena tokoh-tokoh keagamaan kharismatik dari negerinya tetap dijalin. BahÂkan secara periodik mereka menziarahi tokoh tersebut atau tokoh spiritual itu didatangkan ke negeri baru ini untuk memberikan pencerahan kepada segenap warga muslim, baik generasi awal maupun generasi kedua. Yang lebih meÂnarik ialah generasi kedua muslim ini dituntut oleh negeri baru ini untuk memberikan loyaliÂtas penuh sebagaimana halnya warga lainnya yang lahir di negeri asal masing-masing.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33