Berita

Pertahanan

Proxy ISIS Di Indonesia Sudah Membahayakan

MINGGU, 11 DESEMBER 2016 | 21:57 WIB | LAPORAN:

Gerakan proxy atau penghubung organisasi Negara Islam (ISIS) di Indonesia sudah menjadi ancaman nyata dan serius.

Sebab, ISIS dan dan jaringan menargetkan orang per orang dalam menyebarkan pahamnya.

"Itu sudah jadi ancaman nyata dan gangguan. Kalau ancaman, masih bayang-bayang dulu tapi sekarang sudah jadi fakta dan hidup di dalam masyarakat kita," beber pengamat intelijen Muhammad Dahrin La Ode kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/12).


Dia menjelaskan, penyebar faham ISIS sudah mulai hidup terintegrasi dalam komunitas masyarakat Indonesia. Sehingga dikuatirkan akan mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri.

"Maka dari itu, aparat keamanan jadi garda depan untuk melindungi pemerintah yang sah. Karena mereka sasarannya melemahkan pemerintah dalam mengelola negara ini," ujar akademisi Universitas Pertahanan (Unhan) tersebut.
 
Menurut Dahrin, ISIS memiliki jaringan proxy di seluruh dunia termasuk Indonesia, namun di Israel tidak ada. Menurut‎ dia, baru saja Polri menangkap bagian dari mereka di Bekasi yang ingin melakukan pengeboman di Istana Merdeka.

"Jadi mereka sasarannya selain membuat ketakutan di dunia khususnya di seluruh Indonesia. Sekarang sudah person to person," jelasnya.

Dahrin menambahkan, mereka yang merupakan proxy ISIS di Indonesia sudah semakin fokus dalam menjalankan tujuannya. Target ke depan bakal melakukan pembunuhan terhadap pejabat tinggi negara, seperti presiden maupun wakil presiden.

"Sekarang sudah ke situ arah mereka," katanya.

Karena itu, aparat keamanan termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) harus betul-betul dalam posisi siaga.

"Jadi, sekecil apapun masyarakat berkomentar itu harus dianalisis oleh mereka, tidak boleh kendor. Aparat kamnas tidak boleh lengah. Informasi apakah itu canda atau serius harus diperhatikan aparat," tandas Dahrin.[wid] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya